Cegah Kebakaran Hutan Meluas, California Manfaatkan Teknologi AI

Teknologi AI (kecerdasan buatan) dan perubahan iklim dianggap dua fenomena yang dapat merusak kehidupan di bumi. Namun di samping itu, teknologi AI juga dipandang bisa membantu mengatasi dampak dari perubahan iklim.
Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California (Cal Fire) mengungkapkan sebuah program baru yang menggunakan AI untuk mendeteksi kebakaran hutan.
Dibuat dalam kemitraan dengan University of California San Diego, program AI Alert California mengambil umpan dari 1.032 kamera yang berputar 360 derajat dan menggunakan AI untuk mengidentifikasi ketidaknormalan.
Kemudian, program ini memberi tahu layanan darurat dan pihak berwenang lainnya untuk memeriksa apakah ada potensi kebakaran yang memerlukan tanggapan.
teknologi Ai deteksi kebakaran hutan Foto: Dok. Cal Fire / University of California San Diego |
Program yang diluncurkan pada bulan Juli ini telah memadamkan setidaknya satu potensi kebakaran hutan, menurut Reuters. Sebuah kamera dilaporkan merekam api masih kecil yang menyala pada pukul 3 pagi di Hutan Nasional Cleveland yang terpencil di sebelah timur San Diego.
AI melihat kobaran api dan memberi tahu kapten pemadam kebakaran yang memanggil sekitar 60 petugas pemadam kebakaran termasuk tujuh mesin, dua buldoser, dua tanker air, dan dua kru tangan. Cal Fire mengatakan bahwa api berhasil dipadamkan dalam waktu 45 menit.
Situs web teknologi Alert California mengatakan mereka menggunakan pemindaian LiDAR yang diambil dari pesawat terbang dan drone untuk menciptakan informasi tiga dimensi yang sama persisnya tentang permukaan yang dipindai.
Ini menggabungkannya dengan ciri-ciri fisik spesies pohon untuk mempelajari lebih lanjut tentang biomassa hutan California dan kandungan karbon.
Cal Fire mengatakan bahwa model ML memanfaatkan petabyte data dari kamera untuk membedakan antara asap dan partikel udara lainnya.
Sistem ini dikembangkan oleh para insinyur UCSD dengan menggunakan AI dari perusahaan yang berbasis di California, DigitalPath. Cal Fire telah menginvestasikan lebih dari USD 20 juta dalam program ini selama empat tahun terakhir dan menjanjikan tambahan USD 3.516.000 dalam waktu dekat.
"Kita sedang berada dalam iklim yang ekstrem saat ini. Jadi kami memberikan data kepada mereka, karena masalah ini lebih besar dari kita semua," ujar Neal Driscoll, profesor geologi dan geofisika di UCSD yang menjadi peneliti utama program ini, kepada Reuters yang dikutip detikINET dari Engadget.
"Kita perlu menggunakan teknologi untuk membantu menggerakkan jarum, meskipun hanya sedikit." lanjutnya.
Driscoll menambahkan bahwa ukuran sampel saat ini terlalu kecil untuk menentukan efektivitas program secara keseluruhan.
Simak Video "Apakah benar AI Bisa Menggantikan Berbagai Profesi Manusia?"
[Gambas:Video 20detik]
(jsn/fyk)