Korban Tewas Kebakaran Maui Terburuk dalam Seabad, Apa Penyebabnya?

Kebakaran yang menimpa kota bersejarah Maui di Hawaii memakan korban terburuk setidaknya dalam satu abad. Sejauh ini, angka kematian sudah mencapai 93 orang dan diperkirakan terus bertambah. Apa pemicu kebakaran hebat ini?
Dikutip detikINET dari New York Post, upaya menemukan korban dan mengidentifikasinya masih di tahap awal. Aparat dengan bantuan anjing, baru mencapai 3% dari area pencarian, menurut Kepala Polisi Maui John Pelletier.
"Area yang harus kami cari setidaknya 5 mil persegi dan penuh dengan orang yang kami cintai," katanya, menambahkan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah.
Sebagian besar Hawaii memang berada di bawah peringatan risiko kebakaran ketika kebakaran hutan di Maui terjadi, tapi penyebab pasti kobaran api masih belum diketahui.
"Kami tidak tahu apa yang sebenarnya menyulut api, tapi kami diberitahu sebelumnya oleh Layanan Cuaca Nasional bahwa kami berada dalam situasi waspada, kondisi kering untuk waktu yang lama jadi bahan bakar, pepohonan kering, dan lainnya," kata Mayor Jenderal Kenneth Hara, komandan jenderal Garda Nasional Angkatan Darat Hawaii.
Hal itu, bersama dengan kelembaban rendah dan angin kencang, tampaknya memicu kebakaran hutan. "Anginnya tidak bisa dikendalikan, tiang listrik jatuh di mana-mana," kata warga Maui, JD Hessemer.
Sepakat dengan ahli kebakaran hutan, Gubernur Hawaii Josh Green yakin kondisi cuaca berkontribusi pada kebakaran dan penyebaran kobaran api. "Ini adalah produk, menurut perkiraan saya, dari pemanasan global yang dikombinasi kekeringan, dikombinasikan badai super yang masih menghasilkan angin kencang," kata Green.
Angin kencang dihasilkan oleh Badai Dora yang bergerak melintasi Samudra Pasifik ratusan mil selatan pulau Hawaii, kata Layanan Cuaca Nasional. Badai yang diklasifikasikan Kategori 4 itu menyebabkan hembusan angin kencang di atas 60 mil per jam yang mengoyak Maui, memutus saluran listrik dan merusak rumah.
Di sisi lain, perusahaan Hawaiian Electric, yang melayani 95% negara bagian, dituding tidak menerapkan langkah pencegahan untuk mengurangi risiko kebakaran sebelum badai. Laporan Washington Post mencatat mereka tidak mematikan listrik di daerah di mana angin kencang dapat memicu api.
Juru bicara Maui Electric mengklaim beberapa langkah telah diambil untuk mengurangi kemungkinan kebakaran sebelum angin topan tiba minggu lalu. "Hawaiian Electric memiliki program mitigasi kebakaran hutan dan ketahanan jaringan kuat yang mencakup manajemen vegetasi, investasi pengerasan jaringan, dan pemeriksaan rutin aset kami," bunyi pernyataan itu.
Simak Video "Asik! Sekarang WhatsApp Bisa Share Screen Saat Video Call"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/rns)