• Home
  • Berita
  • Apa Itu FOMO yang Trending Gegara Konser BLACKPINK

Apa Itu FOMO yang Trending Gegara Konser BLACKPINK

Redaksi
Mar 14, 2023
Apa Itu FOMO yang Trending Gegara Konser BLACKPINK
Jakarta -

FOMO mendadak trending topik di Twitter Indonesia, Selasa (14/3/2023). Ini dipicu oleh konser BLACKPINK di Jakarta pada akhir pekan kemarin.

Menurut warganet, banyak orang-orang nonton konser BLACKPINK hanya demi eksis di media sosial. Padahal selama ini mereka tidak terlihat menyukai K-Pop apalagi menjadi BLINK, sebutan untuk fans BLACKPINK.

Salah satu yang jadi sorotan adalah selebgram Rachel Vennya. Banyak netizen menuliskan komentar kalau ibu dua anak itu FOMO konser BLACKPINK.

"Rachel fomo ya? Perasaan dia nggak kenal dunia idol," ujar akun @rey***, merespons unggahan Rachel Vennya.

Apa Arti FOMO

FOMO merupakan singkatan dari "Fear of Missing Out," merujuk pada perasaan cemas atau takut bahwa kita melewatkan sesuatu yang menarik atau penting yang sedang terjadi di tempat lain. FOMO sering kali muncul ketika kita melihat orang lain melakukan kegiatan atau acara yang menarik di media sosial atau di tempat lain, dan kita merasa bahwa kita harus melakukan hal yang sama agar tidak melewatkan pengalaman tersebut.

Melansir detikhealth, menurut World Journal of Clinical Cases, istilah 'FOMO' mulai populer sejak 2004. Tahun tersebut bertepatan dengan rilisnya Facebook, saat orang-orang bisa memamerkan kedekatan dengan teman-temannya atau kesehariannya melalui update status dan foto.

"Psikolog mulai menggunakan istilah FOMO pada awal tahun 2000-an untuk menggambarkan fenomena yang terkait dengan penggunaan situs jejaring sosial. Ini telah mendapatkan perhatian yang lebih besar selama bertahun-tahun karena kehadiran media sosial kami telah meningkat," kata pendiri Priority Wellness Group dan Instruktur Psikologi di Harvard Natalie Christine Dattilo, Ph.D, dikutip dari Forbes.

"FOMO mencakup persepsi kehilangan, yang memicu kecemasan, dan perilaku kompulsif, seperti memeriksa dan menyegarkan situs, untuk menjaga hubungan sosial," lanjutnya.

Dattilo menambahkan, FOMO berkaitan erat dengan ketakutan seseorang akan dikucilkan. Ketakutan ini sudah ada jauh sebelum sosial media lahir

Ciri-ciri FOMO

  1. Kesulitan untuk fokus: Orang yang mengalami FOMO seringkali kesulitan untuk fokus pada satu hal karena mereka terus berpikir tentang hal-hal yang mungkin mereka lewatkan.
  2. Membandingkan diri dengan orang lain: Orang yang mengalami FOMO seringkali membandingkan diri mereka dengan orang lain dan merasa tidak puas dengan diri mereka sendiri karena mereka merasa bahwa mereka tidak melakukan hal-hal yang sama.
  3. Kesulitan untuk membuat keputusan: Orang yang mengalami FOMO seringkali kesulitan untuk membuat keputusan karena mereka takut bahwa mereka akan melewatkan sesuatu yang penting.
  4. Kecenderungan untuk terus-menerus menggunakan media sosial: Orang yang mengalami FOMO seringkali menggunakan media sosial secara berlebihan karena mereka takut akan melewatkan sesuatu yang penting.
  5. Merasa gelisah dan cemas: Orang yang mengalami FOMO seringkali merasa gelisah dan cemas karena mereka takut akan melewatkan sesuatu yang penting.
  6. Perasaan tidak puas: Orang yang mengalami FOMO seringkali merasa tidak puas dengan kehidupan mereka sendiri karena mereka merasa bahwa mereka tidak melakukan hal-hal yang sama dengan orang lain.

Siapa Saja yang Rentan FOMO

Menurut Instruktur Psikologi di Harvard Natalie Christine Dattilo, Ph.D, usia remaja adalah usia yang rentan mengalami FOMO. Hal ini dikarenakan remaja memiliki waktu yang banyak untuk menggunakan internet.

Akan tetapi, bukan hanya anak muda saja yang berisiko mengalami FOMO. FOMO juga rentan dialami oleh orang-orang yang rajin menggunakan media sosial.

"Kemungkinan penggunaan media sosial dapat menyebabkan kita mengalami FOMO karena kita melihat 'highlight reels' dari kehidupan orang lain," katanya.

"Kemungkinan juga orang-orang yang sangat tertarik dengan hubungan sosial mereka lebih tertarik ke media sosial dan lebih rentan mengalami FOMO," lanjut Dattilo.

Sampai saat ini, sebuah studi yang lebih kecil dari tahun 2017 menemukan bahwa ekstrovert lebih cenderung menggunakan media sosial secara berlebihan daripada introvert.

Dattilo menambahkan, individu yang hidup dengan kecemasan sosial juga berisiko mengalami FOMO. Sebab, mereka lebih cenderung menghindari situasi sosial dan lebih mengandalkan media sosial untuk koneksi serta untuk mengurangi perasaan kesepian.

5 Cara Mengatasi FOMO

Mengatasi FOMO adalah hal yang penting untuk dilakukan. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi FOMO:

  1. Tetap fokus pada diri sendiri
    Yang terpenting adalah selalu fokus pada diri sendiri dan kehidupan yang sedang dijalani. Hindari membandingkan diri sendiri dengan orang lain, terutama di media sosial. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda dan tidak ada yang sempurna. Cobalah untuk menemukan kebahagiaan di dalam diri sendiri dan fokus pada apa yang sedang dijalankan.
  2. Buat jadwal aktivitas dan tetap patuhi
    Membuat jadwal aktivitas dapat membantu menghindari FOMO. Dengan membuat jadwal, seseorang dapat mengetahui aktivitas yang akan dilakukan dalam jangka waktu tertentu dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting. Tetaplah patuh pada jadwal tersebut, sehingga dapat menghindari kecemasan dan kekhawatiran akan melewatkan sesuatu yang penting.
  3. Kurangi penggunaan media sosial
    Media sosial adalah salah satu penyebab utama FOMO. Cobalah untuk mengurangi penggunaan media sosial atau menghapus aplikasi media sosial yang kurang penting. Jika tidak memungkinkan untuk menghapus aplikasi, gunakan media sosial dengan bijak dan jangan mengikuti terlalu banyak akun yang mungkin membuat merasa cemas atau tertekan.
  4. Fokus pada kegiatan yang positif dan bermanfaat
    Mengalihkan perhatian pada kegiatan yang positif dan bermanfaat dapat membantu mengatasi FOMO. Cobalah untuk fokus pada kegiatan yang meningkatkan keterampilan atau hobi, menghabiskan waktu dengan keluarga atau teman-teman, atau melakukan kegiatan yang sebelumnya telah direncanakan dengan baik. Dengan melakukan kegiatan yang positif dan bermanfaat, seseorang dapat merasa lebih puas dan tidak lagi terganggu oleh FOMO.
  5. Praktikkan mindfulness
    Praktikkan mindfulness atau kesadaran diri dapat membantu mengatasi FOMO. Dengan melakukan mindfulness, seseorang dapat memperhatikan dan menghargai momen yang sedang dialami, tanpa merasa tertekan oleh kekhawatiran akan melewatkan sesuatu yang penting. Cobalah untuk melakukan meditasi, yoga, atau kegiatan lain yang dapat membantu meningkatkan kesadaran diri.

Mengatasi FOMO bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan mengikuti langkah-langkah di atas, seseorang dapat mengurangi perasaan cemas dan kekhawatiran, serta lebih fokus pada kebahagiaan dan kepuasan hidup. Selalu ingat bahwa kebahagiaan sejati berasal dari dalam



Simak Video "BLACKPINK Kepanasan di Panggung, Rachel Vennya: Aku Pinjamin Kipas"
[Gambas:Video 20detik]
(afr/fay)
back to top