Dugaan Kebocoran Data oleh Bjorka, BPJS Ketenagakerjaan Gelar Investigasi
Sejak kabar peretasan data oleh hacker Bjorka beredar, BPJS Ketenagakerjaan bergerak cepat melakukan investigasi bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Dari hasil investigasi, dugaan sementara menyebutkan sumber kebocoran data bukan berasal dari BPJS Ketenagakerjaan.
Deputi Bidang Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun menyampaikan selain investigasi mendalam, pihaknya telah melakukan langkah preventif untuk memperkuat sistem keamanan teknologi informasi terhadap potensi gangguan data. Salah satunya melalui peningkatan proteksi dan ketahanan sistem.
Oni pun menegaskan BPJS Ketenagakerjaan akan menindaklanjuti kasus ini secara serius dan berkomitmen untuk terus menjaga keamanan data para peserta.
"Sebagai bentuk tanggung jawab kami sebagai pengelola data peserta, akan terus menindaklanjuti hal ini secara serius. Secara berkala kami akan menyampaikan perkembangan tentang kejadian ini kepada publik secara berkala," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (14/3/2023).
Seperti yang diketahui, Bjorka menjual 19 juta data yang diklaim milik BPJS Ketenagakerjaan di forum Breached sejak Minggu (12/3) kemarin. Pada forum tersebut, data yang diklaim telah diretas Bjorka antara lain Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama, email, nomor ponsel, alamat, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, pekerjaan, tempat bekerja dan lain-lain.
Semua data itu dibanderol seharga US$ 10.000 atau setara Rp 154 juta. Bjorka juga mengatakan dirinya hanya menerima pembayaran dalam bentuk Bitcoin.
(akn/ega)