• Home
  • Berita
  • TV Analog Mati di Jabodetabek, Netizen Kesulitan Nonton Dibilang Kudet

TV Analog Mati di Jabodetabek, Netizen Kesulitan Nonton Dibilang Kudet

Redaksi
Nov 04, 2022
TV Analog Mati di Jabodetabek, Netizen Kesulitan Nonton Dibilang Kudet

Siaran TV Analog sudah di Jabodetabek. Masyarakat masih proses adaptasi, bahkan masih ada yang mengeluh karena tidak bisa menonton TV analog. Hal ini tercerminkan dari keluh kesah netizen di media sosial. Mereka yang kaget malah dikritik karena tidak update soal kebijakan program TV digital.

Salah satunya adalah lini masa di Twitter, seperti dilihat Jumat (4/11/2022) masih banyak yang menanyakan nasib TV mereka yang sekarang menganggur semenjak migrasi TV analog.

"Meski mau jadi digital, jangan tv analog juga ga bisa pakai pak :(( ga bisa nonton tv, ga dapat informasi terbaru huhu," tulis @mn**ri*ahir.

"pak TV analog ga termasuk produk digital ya? soalnya rumah cuman ada tv analog, sekarang jadi ga ada tontonan di rumah :((," keluh @37**1.

Namun tak sedikit pula yang mendukung keras apa yang dicanangkan pemerintah. Mereka beranggapan, sudah waktunya Indonesia berpindah dari siaran TV analog ke TV digital. Mereka mengkritik balik para netizen yang mengeluh tidak bisa menonton, karena artinya mereka sendiri kurang update informasi soal program TV digital.

"Migrasi ke tv digital ini udah dr lama disosialisasikan, udah lama juga tv nasional/swasta beralih ke digital tp analog nya tetap ada juga, emang lu kemana aja kl skrg baru komplain soal migrasi ini? Cuma buat sorakin rezim doang ato gimana? ????," @_do**rleon*78.

"Kmu ini diajak maju ko susah banget sih. Gk perlu ganti TV cuman beli alat STB seharga 150 rb kita sdh bisa menikmati siaran TV digital yg gambarnya jernih. Di kawasan ASEAN hanya Indonesia dan Timor Leste yg masih menggunakan siaran Analog. Masak kita kalah sm negara Myanmar," balas @Ed***tosa*4.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD pernah mengatakan Indonesia termasuk negara yang tertinggal dalam urusan migrasi TV analog ke TV digital. Ia mencontohkan Brunei Darussalam yang sudah menghentikan siaran TV analog sejak 2017, Malaysia dan Singapura pada 2019, serta Thailand dan Vietnam di 2020.

Ia menambahkan beberapa negara di kawasan Asia-Afrika juga telah menghentikan siaran TV analog di antaranya Aljazair, Namibia, Mauritius hingga Zambia.

Saat ini, migrasi TV analog ke digital baru dilaksanakan di Jabodetabek. Kota-kota lainnya akan segera menyusul. Gelontoran Set Top Box untuk migrasi pun diberikan pemerintah untuk mendorong perwujudan misi tersebut.

back to top