• Home
  • Berita
  • Telkomsel-IndiHome Kawin, Erick Thohir: Sejarah Luar Biasa

Telkomsel-IndiHome Kawin, Erick Thohir: Sejarah Luar Biasa

Redaksi
Apr 11, 2023
Telkomsel-IndiHome Kawin, Erick Thohir: Sejarah Luar Biasa
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan penggabungan Telkomsel dan IndiHome merupakan sebuah sejarah luar biasa.

Telkom dan Telkomsel telah menandatangani Perjanjian Pemisahan Bersyarat (Conditional Spin-Off Agreement/CSA) untuk mengintegrasikan IndiHome ke Telkomsel. Ditargetkan penggabungan tersebut akan sah pada 1 Juli dan satu bulan kemudian lahir produk perkawinan keduanya.

Menurut Erick Telkomsel-IndiHome kawin sudah seharusnya dilakukan untuk kembali memfokuskan antara Business to Business (B2B) dengan yang menyediakan layanan Business to Consumer (B2C).

"Kita bisa menciptakan legacy buat kita. Kita bisa memperbaiki dan merefokuskan salah satunya business model kita, dan tentunya meningkatkan kinerja, yang sudah kita lihat hasilnya sudah maksimal," ujar Erick seperti pada postingan akun Instagram miliknya, Selasa (11/4/2023).

"Untuk mengkonsolidasikan bagaimana Telkom menjadi B2B, kita menggabungkan IndiHome kepada Telkomsel, sehingga integrated internet solution, termasuk turunannya digital content dan startup-startup lainnya yang bisa jadi bagian ekosistem tersebut," tuturnya.

Disampaikan Erick, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya itu salah satunya datang dari industri ekonomi digital. Ia mencontohkan keberadaan ChatGPT, AI Roboting, yang mana saat ini Indonesia belum sampai ke arah sana.

Untuk itu, ia ingin Indonesia sudah mempersiapkan ekosistemnya seiring perkembangan teknologi global. Dan, kata Erick, Telkomsel-IndiHome kawin adalah salah satu upaya merealisasikan hal tersebut.

"Jadi, saya mengucapkan terima kasih atas hasil kerja kerasnya. (Penggabungan Telkomsel dan IndiHome) ini sejarah luar biasa untuk menciptakan legacy kita," pungkasnya.

Terkait pemisahan usaha IndiHome ini, Telkomsel akan mengeluarkan sejumlah saham baru bagi Telkom. Nilai IndiHome mencapai Rp 58,3 triliun setara dengan SGD 5,1 miliar yang mana akan 50% lebih tinggi dari ekuitas Telkom jika digabungkan dengan perjanjian komersial lainnya antara Telkom dan Telkomsel, sehingga mengakibatkan transaksi ini dikategorikan sebagai transaksi material yang memerlukan persetujuan dari pemegang saham independen Telkom.

Bersamaan dengan integrasi ini, Singtel sepakat untuk menggunakan haknya untuk mengambil sebesar 0,5% saham baru di Telkomsel senilai Rp 2,7 triliun atau setara dengan hingga SGD 236 juta dalam bentuk tunai. Hal ini menjadikan kepemilikan efektif Singtel di Telkomsel menjadi 30,1%, sementara kepemilikan Telkom di Telkomsel naik menjadi 69,9%.

Inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC) diharapkan dapat memperkuat posisi Telkom Group sebagai perusahaan telekomunikasi terintegrasi untuk menjawab kebutuhan pelanggan yang terus berkembang dan menciptakan sinergi melalui jaringan pelanggan yang luas.



Simak Video "Turun Gunung, Misi Bersih-bersih Erick untuk PSSI"
[Gambas:Video 20detik]
(agt/fyk)
back to top