Strategi Facebook Lawan Misinformasi Jelang Pemilu 2024

Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, platform media sosial seperti Facebook juga ikut bersiap untuk melawan penyebaran hoaks dan misinformasi. Platform milik Meta itu juga sudah menyiapkan beberapa langkah pencegahan.
Kepala Kebijakan Misinformasi APAC, Meta Alice Budisatrijo mengatakan Facebook sudah memiliki beberapa pendekatan untuk memberantas misinformasi, termasuk menggandeng organisasi pengecek fakta, menghapus dan mengurangi jangkauan konten, serta menginformasikan pengguna.
Alice mengatakan untuk langkah pengawasan konten menjelang Pemilu 2024 Facebook akan melanjutkan kebijakan dari pemilu sebelumnya.
"Jadi pemeriksa fakta kami launch dengan Tirto pada tahun 2018 kemudian kami tambah terus sampai sekarang ada enam media," kata Alice dalam acara Media Education on Misinformation di Jakarta, Jumat (24/3/2023).
"Dengan enam pemeriksa fakta ini kami kerjasama lebih khusus lagi, fokus ke konten-konten yang berkaitan dengan pemilu tentunya," sambungnya.
Kepala Kebijakan Misinformasi APAC, Meta Alice Budisatrijo Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET |
Alice menjelaskan mitra pengecek fakta pihak ketiga yang digandeng Facebook bisa mengakses dashboard yang isinya konten-konten yang berpotensi menjadi misinformasi. Dashboard ini sudah dilatih menggunakan machine learning yang mengandalkan artikel-artikel cek fakta yang terbit dalam lima tahun terakhir.
Selain itu, Alice juga mengimbau pengguna Facebook untuk melaporkan konten misinformasi atau yang melanggar aturan jika ditemukan. Laporan ini juga akan membantu melatih kecerdasan buatan (AI) yang digunakan Facebook untuk mendeteksi konten misinformasi.
Facebook juga bisa memblokir konten misinformasi di platform-nya yang dilaporkan oleh pengguna WhatsApp. Seperti diketahui, WhatsApp juga sudah menggandeng tiga organisasi pengecek fakta yang menyediakan layanan chatbot untuk mengecek fakta.
"Ini juga berguna sekali untuk mereka cek fakta di Facebook juga karena seringkali konten itu ada di Facebook nggak banyak yang lihat tapi terus nyebar di WhatsApp," jelas Alice.
"Begitu (mitra pengecek fakta WhatsApp) tahu konten itu mereka akan cari konten itu di Facebook juga, jadi konten itu di Facebook pun akan dilabeli cek fakta," pungkasnya.
Simak Video "Meta Setop Dukungan NFT untuk Instagram dan Facebook"
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/fay)