• Home
  • Berita
  • Rusia Simpan 'Virus Zombie', Ilmuwan Khawatir Bocor

Rusia Simpan 'Virus Zombie', Ilmuwan Khawatir Bocor

Redaksi
Jan 31, 2023
Rusia Simpan 'Virus Zombie', Ilmuwan Khawatir Bocor

'Virus zombie', virus yang membeku dari sisa-sisa mammoth berbulu dan hewan prasejarah lainnya dikhawatirkan ilmuwan lain bisa bocor dari laboratorium Rusia.

Ancaman yang membayangi, secara komparatif dibandingkan dengan adegan-adegan seperti di film-film tentang wabah dan pandemi yang melibatkan potensi wabah virus yang tidak pernah ditemui oleh manusia dan hewan di zaman modern sebelumnya.

Dikutip dari Nature World News, Selasa (31/1/2023) penemuan virus purba beku ini muncul di tahun 2022, namun masih menarik perhatian hingga kini.

Pada tahun 2022, potensi kebangkitan kembali virus zombie dari lapisan es dalam di Siberia muncul antara akhir November hingga awal Desember.

Penemuan ini memancing para ilmuwan Rusia menggali tubuh mamalia yang telah lama mati untuk menghidupkan kembali virus zombie atau virus zaman batu.

Beberapa bangkai hewan ini antara lain termasuk mammoth berbulu atau gajah prasejarah dari Siberia, Rusia, yang mati sekitar 10.000 tahun lalu.

Namun, sebuah laporan menyebutkan, sekelompok tim ilmiah membangkitkan kembali virus zombie Siberia yang membeku di dasar danau selama hampir 50.000 tahun.

Menurut The Washington Post, temuan tentang virus tersebut merupakan hasil penemuan kolektif oleh tim peneliti Eropa dari Prancis, Jerman, dan Rusia, yang telah menemukan total 13 patogen yang sebelumnya tidak diketahui atau tidak pernah terlihat sebelumnya, dan terperangkap di tanah beku di wilayah Siberia.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa salah satu dari virus ini telah terdampar di bawah danau selama lebih dari 48.500 tahun, dan mereka menyoroti potensi bahaya baru pelepasan virus-virus ini saat lapisan es mencair karena Bumi makin panas. Hal ini mendorong para peneliti untuk menyebut patogen beku itu sebagai 'virus zombie'.

Laboratorium di Rusia bernama Vector, meneliti virus ini dengan tujuan memahami bagaimana virus berevolusi. Penelitian dilakukan oleh Russian Research Centre of Virology and Biotechnology. Sementara itu, kelompok ilmuwan lainnya menyatakan kekhawatiran mereka atas upaya berisiko tinggi yang dilakukan Rusia.

Media Inggris Express Newspaper melaporkan bahwa proyek tersebut diawasi di bekas laboratorium bioweapons di wilayah Novosibirsk Rusia. Namun Vector menampung 59 biolab keamanan maksimum di seluruh dunia.

Profesor Jean-Michel Claverie dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional di Aix-Marseille University juga mengungkapkan kekhawatirannya. Ia menyoroti bahwa penelitian laboratorium Rusia sangat berisiko tinggi.

Claverie menekankan bahwa sistem kekebalan kita tidak pernah menemukan jenis virus ini, dan beberapa patogen mungkin berusia sekitar 200 ribu bahkan 400 ribu tahun.

Ini berarti, sel-sel kekebalan mungkin tidak memiliki petunjuk tentang bagaimana melawan virus purba ini jika manusia atau hewan terinfeksi.

Pada tahun 2019, Organisasi Kesehatan Dunia WHO melakukan pemeriksaan terhadap fasilitas Vector dan tidak menemukan kekhawatiran yang signifikan bahkan jejak fasilitas tersebut memiliki insiden di masa lalu.

Selain mammoth, para ilmuwan di lab Vector juga menganalisis sisa-sisa badak berbulu dan hewan Zaman Es lainnya untuk menghidupkan kembali virus prasejarah tersebut.

back to top