Cuan Samsung dari Chip Hancur Lebur
Samsung merilis laporan keuangan Q4 2022, yang memperlihatkan kalau profit mereka dari bisnis chip hancur lebur, terendah dalam sejarah sejak Q1 2009.
Dalam laporan keuangan itu terungkap kalau profit Samsung dari bisnis chip turun menjadi 270 miliar won, padahal pada Q4 2021 mereka mendapat 8,83 triliun won, atau keuntungan terendah mereka sejak Q1 2009.
Penyebab penurunan yang sangat besar ini adalah harga chip yang anjlok dengan persentase sampai dua digit pada 2022 lalu, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Selasa (31/1/2023).
Ditambah lagi, permintaan ponsel yang melemah juga ikut berdampak pada bisnis chip mereka. Samsung menyebut permintaan ponsel akan menurun secara year on year karena kondisi ekonomi yang melemah di negara-negara besar.
Secara total, keuntungan yang diraup Samsung pada periode Oktober sampai Desember adalah 4,3 triliun won, atau terendah dalam delapan tahun terakhir. Pemasukan mereka turun 8% menjadi 70,5 triliun won.
Sejumlah analis yang dikutip Reuters memperkirakan bisnis chip akan mencatatkan kerugian pada Q1 2023. Meski begitu, Samsung dalam keterangannya menyebut tak berencana menurunkan jumlah investasi di bisnis chip untuk tahun 2023 ini.
"Samsung mungkin melihat ini sebagai waktu yang tepat untuk meningkatkan market sharenya, yang akan membantu mereka dalam jangka panjang, untuk mengalahkan SK Hynix dan Micron," kata Choi Yoo-june, analis di Shinhan Securities.
Greg Roh, head of research Hyundai Motor Securities, memperkirakan market share Samsung Electronic akan mencapai 40% untuk chip DRAM dan sekitar 30-an% untuk chip NAND flash pada pertengahan kedua 2023.
Untuk mengatasi permintaan yang melemah dan harga chip yang anjlok, Samsung akan melakukan sejumlah penyesuaian pada lini perawatan, peralatan, dan beralih ke proses pembuatan chip yang lebih canggih.
Mereka pun akan meningkatkan investasi modal mereka secara proporsional untuk riset dan pengembangan.