Perusahaan Keamanan Siber Prancis Coba Peruntungan di Indonesia
Tehtris, perusahaan keamanan siber asal Perancis, mencoba peruntungannya di Indonesia. Perusahaan ini didirikan oleh Laurent Oudot yang mengklaim punya solusi menarik untuk menangkis bahaya di dunia maya.
"Kita telah bekerja keras bersama insinyur di Indonesia secara remote. Dan minggu ini, kita sudah sukses. Tehtris bisa menjalankan pelayanan di dalam cloud Indonesia, sovereign cloud. Sehingga solusi kita dalam mendeteksi dan merespon sudah sesuai dengan peraturan PDP (Perlindungan Data Pribadi) untuk tahun depan," sebut Laurent.
Baru-baru ini, Laurent memperkenalkan teknologi yang ia sebut sebagai Platform XDR kepada Indonesia, melalui acara Indo Security Summit (IndoSec) 2023 di Jakarta.
Platform XDR adalah sebuah platform yang mampu melakukan manajemen resiko, audit, kepatuhan, forensik, pemantauan, perburuan ancaman, dan lainnya
Nantinya, Tehtris akan membantu pengguna di Indonesia dalam mendeteksi mata-mata digital dan aktivitas sabotase seperti ransomware dengan lebih mudah dan cepat.
"Teknologi kita bisa mendeteksi ransomware, mata-mata, dan sesuatu untuk dihilangkan atau dinetralkan secara otomatis tanpa interaksi manusia," klaim Laurent.
Tapi ini bukan berarti data pribadi Indonesia dikuasai oleh orang luar. Laurent menegaskan bahwa Tehtris hanya bekerja sebagai penyedia teknologi. Jadi, yang berkuasa melakukan pengamanannya tetaplah di Indonesia.
"Jadi, orang terampil di Indonesia akan bekerja di atas projek kerja kita untuk melindungi infrastruktur Indonesia," tambah Laurent.
*Artikel ini ditulis oleh Khalisha Fitri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Simak Video "Lemhannas: RI Satu-satunya Negara di ASEAN Tanpa UU Keamanan Siber"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)
