Pengembang Pokemon Go PHK 230 Karyawan dan Matikan Dua Game
Niantic, developer di balik game Pokemon Go, kembali melakukan PHK. Kali ini, mereka merumahkan 230 karyawan, sekitar seperempat dari total tenaga kerjanya.
Niantic juga akan menutup studionya yang berada di Los Angeles, Ameerika Serikat. Tidak hanya itu, mereka juga mematikan game NBA All World dan menghentikan produksi game Marvel World of Heroes.
"Setelah lonjakan pendapatan yang kami lihat selama COVID, kami meningkatkan jumlah karyawan dan pengeluaran terkait untuk mengejar pertumbuhan secara lebih agresif, memperluas tim game yang sudah ada, tugas platform AR kami, proyek game baru dan pekerjaan yang mendukung produk dan karyawan kami," kata CEO Niantic John Hanke dalam email kepada karyawan, seperti dikutip dari Engadget, Jumat (30/6/2023).
"Setelah COVID, pendapatan kami kembali ke tingkat pra-COVID dan proyek baru di game dan platform belum memberikan pendapatan yang sepadan dengan investasi tersebut," sambungnya.
Ke depannya, Niantic akan fokus mengembangkan Pokemon Go menjadi game abadi. Meski sudah hampir tujuh tahun sejak diluncurkan, Pokemon Go masih sangat populer dan berhasil mendulang pendapatan sebesar USD 1 miliar per tahun, menurut data Sensor Tower.
Selain itu, Niantic juga akan terus megembangkan dan mendukung game seperti Pikmin Bloom, Peridot, dan Monster Hunter Now. Perusahaan yang bermarkas di San Francisco itu juga akan terus berinvestasi dalam platform AR untuk developer.
Ini kedua kalinya Niantic melakukan PHK dalam setahun terakhir. Tahun lalu, mereka memberhentikan 8% dari total tenaga kerjanya, atau sekitar 90 orang.
Dalam PHK tahun lalu, Niantic juga menghentikan empat proyek game yaitu Transformes: Heavy Metal, game yang dikembangkan bersama kreator Sleep No More, serta dua game dengan kode Blue Sky dan Snowball.
Simak Video "Duckie Land Siap Melantai di Indodax 28 April"
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/vmp)