Peluang F-15EX Jika Duel Lawan Jet Tempur Jagoan China
Pembelian jet tempur F-15EX dari Boeing oleh Indonesia menurut media asing salah satu tujuannya untuk menangkal China di Laut China Selatan. Meski bisa dikatakan mustahil terjadi, apakah F-15EX ini mampu melawan jet tempur buatan China seandainya terjadi peperangan?
Media Asia Times menulis headline Indonesia picks the F-15EX to push back on China. "Indonesia akan membeli jet tempur F-15 anyar dari Amerika, yang merupakan langkah terbaru Jakarta untuk memodernisasi angkatan udaranya yang menua dan meningkatkan pertahanannya, khususnya terhadap China di Kepulauan Natuna di tepi Laut China Selatan," tulis mereka.
F-15EX dinilai lebih baik dari pesawat tempur generasi keempat China seperti model J-10C atau J-11B. F-15EX adalah pesawat tempur multi peran yang memiliki kontrol fly-by-wire, badan pesawat lebih kuat, lebih banyak ruang untuk senjata, dan kemampuan peperangan elektronik yang lebih baik.
Namun senjata udara China tak cuma itu. Mereka sedang membuat lebih banyak lagi pesawat tempur siluman J-20 Mighty Dragon, yang mungkin lebih baik dari F-15EX yang tak punya fitur siluman.
Dalam skenario perang melawan China, Amerika Serikat dinilai tidak akan mengerahkan F-15EX terlebih dahulu di hari pertama peperangan, tapi saudaranya yang lebih kuat untuk menghadapi J-20. Pekerjaan itu akan dilakukan pesawat jet siluman F-35 dan F-22.
Namun jika Amerika berhasil menciptakan superioritas udara, maka F-15EX akan dikerahkan untuk mempertahankan supremasi Angkatan Udara AS.
Dengan demikian, dikutip detikINET dari 19FortyFive, F-15EX disimpulkan memiliki peran penting di masa depan Laut China Selatan dan Timur di kawasan Indo-Pasifik, dalam menangkal China. Pesawat ini seharusnya mampu mengungguli J-10 dan J-111 walau mungkin mengalami kesulitan saat melawan J-20. Namun di sinilah peran F-35 dan F-22.
F-15EX tidak memiliki kemampuan siluman, namun pesawat tempur yang cepat dengan jumlah senjata yang besar ini, sampai 12 rudal, dinilai cukup hebat dalam mengantisipasi ancaman yang dihadirkan oleh China khususnya di Laut China Selatan.
Simak Video "Manajemen SDM yang Salah Jadi Alasan Museum Indonesia Jarang Dilirik"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)
