• Home
  • Berita
  • Ngeri! AI Bisa Terjemahkan Pikiran Orang Jadi Tulisan

Ngeri! AI Bisa Terjemahkan Pikiran Orang Jadi Tulisan

Redaksi
May 03, 2023
Ngeri! AI Bisa Terjemahkan Pikiran Orang Jadi Tulisan
Jakarta -

Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) makin canggih saja. Model AI yang satu ini misalnya, sanggup menerjemahkan pikiran orang menjadi kata-kata tertulis. Terdengar mustahil, tapi benar adanya.

Seperti dikutip dari IFL Science, Selasa (2/5/2023), dengan menggunakan metode non-invasif, teknologi model AI yang dikembangkan di University of Texas di Austin, Texas, Amerika Serikat ini sanggup memecahkan kode bahasa kompleks dari pikiran seseorang.

"Untuk metode non invasif, ini lompatan nyata dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan sebelumnya, yang biasanya hanya bisa (menerjemahkan) kata tunggal atau kalimat pendek," ucap Alex Huth, asisten profesor Ilmu Saraf dan Ilmu Komputer di University of Texas.

Teknologi yang digunakan mirip ChatGPT dan Google Bard chatbots, berupa model dekoder semantik yang dilatih berjam-jam pada data yang diperoleh dari individu ketika mendengarkan podcast. Bersamaan dengan itu, otak memindai melalui MRI. Setelah itu, dengan persetujuan peserta, AI akan menerjemahkan pikiran itu ke dalam sebuah cerita, dalam wujud teks.

Hasilnya memang tidak dapat diterjemahkan kata perkata, tapi inti isi pikiran dari peserta dapat ditangkap dengan baik. Melalui pelatihan ekstensif, AI dapat menghasilkan teks yang baik, bahkan kadang-kadang hasilnya tepat.

Teknologi ini mungkin belum sempurna. Namun jika melihat fakta prosesnya yang tidak invasif, ini merupakan nilai tambah. Ke depan, teknologi ini diharapkan mampu membantu pasien yang kesulitan berbicara secara fisik, misalnya para penderita stroke.

Namun, ada juga sebagian pihak yang risau akan perkembangan teknologi AI ini. Salah satunya adalah Jerry Tang, pemimpin studi dan mahasiswa doktoral.

"Kami menganggap sangat serius kekhawatiran bahwa itu dapat digunakan untuk tujuan yang buruk dan telah berupaya untuk menghindarinya. Kami ingin memastikan orang hanya menggunakan teknologi itu ketika mereka memerlukannya dan itu membantu mereka," ujar Tang.

Ada pertimbangan jika sistem ini harus dilatih berjam-jam sebelum dapat mulai bekerja. Privasi dan keamanan dari pasien juga harus dijaga.

"Teknologi ini masih dalam tahap awal, sehingga penting untuk bersikap proaktif terhadap privasi dan kebijakan yang melindungi orang," kata Tang.

* Artikel ini ditulis oleh Mahendra Lavidavayastama peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.



Simak Video "Peneliti Sebut AI Bisa Sebabkan Kepunahan Manusia"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)
back to top