• Home
  • Berita
  • Nasib Pemantau Satelit Satria-1 Saat Prancis Mencekam

Nasib Pemantau Satelit Satria-1 Saat Prancis Mencekam

Redaksi
Jul 03, 2023
Nasib Pemantau Satelit Satria-1 Saat Prancis Mencekam
Jakarta -

Situasi Prancis saat ini sedang mencekam imbas penembakan remaja laki-laki berusia 17 tahun oleh polisi. Bagaimana nasib Thales Alenia Space yang juga bermarkas di Prancis dan sedang memantau satelit Republik Indonesia atau Satria-1.

Satelit Satria-1 diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, pada Minggu (18/6) menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX. Saat ini satelit tersebut sedang menuju ke jalur orbit 146 derajat Bujur Timur.

Usai diluncurkan, satelit Satria-1 dipantau oleh Thales Alenia Space yang merupakan perusahaan antariksa asal Prancis yang juga pabrikan yang memproduksi satelit Pemerintah Indonesia.

Terkait huru-hara yang sedang membara di Prancis, Plt Dirut Bakti Kominfo Arief Tri Hardiyanto menyampaikan nasib Thales Alenia Space kepada detikINET, Senin (3/6/2023).

"Semua berjalan lancar di Cannes, tak ada demo dan orang-orang kita (pegawai PSN) sudah menuju pulang karena stasiun kontrol Cikarang sudah bisa memonitor satelitnya," ujar Arief.

Sebelumnya, konsorsium Pasifik Satelit Nusantara (PSN) selaku pemenang tender proyek strategis nasional ini telah mempersiapkan infrastruktur ground segment, seperti pusat kontrol utama (Primary Satellite Center) dan pusat jaringan (Network Operation Center) yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat, serta stasiun kontrol cadangan yang berada di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Dalam proyek Satelit Satria-1, PSN menyiapkan 11 stasiun bumi (gateway). Selain di Cikarang dan Banjarmasin, stasiun bumi lainnya berada di Batam, Pontianak, Tarakan, Manado, Kupang, Ambon, Manokwari, Timika, dan Jayapura.

Satelit Satria-1 tengah menuju slot orbit 146 derajat Bujur Timur, yakni tepat berada di atas wilayah Papua. Ditargetkan akhir 2023 atau awal 2024, satelit ini dapat beroperasi.

Ketika sudah beroperasi, Satria-1 dapat membantu Pemerintah Indonesia dalam menyediakan akses internet di 50 ribu titik di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T), tepatnya untuk sekolah, kantor pemerintahan daerah, puskesmas, maupun keamanan bagi TNI-Polri.



Simak Video "Satelit Satria-1 Akan Jadi yang Terbesar di Asia"
[Gambas:Video 20detik]
(agt/fay)
back to top