• Home
  • Berita
  • Kisah YouTuber Ngeprank Jadi Perampok, Tewas Ditembak

Kisah YouTuber Ngeprank Jadi Perampok, Tewas Ditembak

Redaksi
Oct 05, 2023
Kisah YouTuber Ngeprank Jadi Perampok, Tewas Ditembak
Jakarta -

Pikir-pikir lagi kalau mau jadi YouTuber dengan konten ngeprank. Salah-salah nyawa bisa melayang seperti kisah berikut ini. Harus jadi pelajaran!

Pernah ada kejadian seorang YouTuber tewas di tempat setelah ngeprank jadi perampok. Pelaku penembakan tidak ditangkap dan dijatuhi hukuman karena alasannya untuk membela diri.

Dia adalah Timothy Wilks (20) yang meninggal dunia di lapangan parkir Urban Air Trampoline and Adventure Park, tepatnya pada pukul 21.25 setempat. Kejadian ini berlangsung di tahun 2021.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kala itu, Wilks dan seorang teman yang tidak disebutkan namanya dilaporkan merekam video dan mendekati sekelompok orang, termasuk David Starnes Jr (23). YouTuber itu membawa-bawa pisau daging sebagai bagian dari lelucon.

Mengutip The Hill, Kamis (510/2023) Starnes mengatakan kepada detektif bahwa dia tidak tahu bahwa aksi itu adalah prank. Hasilnya, dia menembak Wilks dengan alasan membela diri.

Tidak ada tuntutan yang diajukan terhadap Starnes. Meskipun begitu, polisi tetap menyelidiki kasus tersebut.

Prank perampokan di YouTube juga pernah menjadi berita utama negatif sebelumnya. Pelakunya adalah Alan dan Alex Strokes, saudara kembar yang kini memiliki lebih dari 31,1 juta pengikut TikTok dan 22,9 juta subscribers YouTube. Mereka didakwa terkait dengan perampokan bank palsu di Irvine, California, pada Oktober 2019.

Pasangan itu berpakaian serba hitam, mengenakan topeng ski dan membawa tas ransel penuh uang tunai untuk berpura-pura bahwa mereka telah merampok bank, berdasarkan pernyataan dari Kantor Kejaksaan Distrik Orange County.

Seorang videografer merekam mereka saat mereka memerintahkan Uber untuk menjemput mereka. Namun, pengemudi menolak untuk membawa mereka dan seorang warga menelepon polisi karena yakin bahwa orang-orang tersebut adalah pembajak mobil.

Polisi kemudian mengeluarkan peringatan kepada mereka, tetapi mereka diduga melakukan lelucon serupa hanya empat jam kemudian di kampus University of California Irvine. Karena itu, banjir lah panggilan darurat dari masyarakat.

"Petugas penegak hukum bersumpah untuk melindungi masyarakat, dan ketika seseorang menelepon 911 untuk melaporkan perampokan bank yang aktif, mereka akan merespons untuk melindungi nyawa," kata Jaksa Wilayah Todd Spitzer dalam sebuah pernyataan.

"Sebaliknya, apa yang mereka temukan adalah semacam upaya memutarbalikkan untuk mendapatkan lebih banyak popularitas di internet dengan tidak perlu membahayakan anggota masyarakat dan petugas polisi. Ini bukan lelucon, ini adalah kejahatan yang dapat mengakibatkan seseorang terluka parah atau bahkan terbunuh," lanjutnya.

Pada bulan Agustus 2020, keduanya didakwa dengan satu tuduhan kejahatan dan satu tuduhan pelanggaran ringan yakni melaporkan keadaan darurat untuk main-main. Tetapi, hukuman yang mereka terima tidak mengharuskan mereka dipenjara.

Keduanya mendapat hukuman termasuk 160 jam pelayanan masyarakat dan satu tahun masa percobaan. Keduanya juga harus membayar ganti rugi. Stokes bersaudara juga dilarang kembali ke Universitas California Irvine, tempat mereka merekam salah satu video lelucon tersebut, dan mereka juga diperintahkan untuk tidak membuat video lagi 'yang meniru perilaku kriminal'. Demikian melansir The Verge.



Simak Video "Kasus YouTuber Vs Ojol dalam Perspektif Sosiologi"
[Gambas:Video 20detik]
(ask/fay)
back to top