• Home
  • Berita
  • Kera Raksasa Ini Pernah Menghuni Bumi, Tingginya 3 Meter!

Kera Raksasa Ini Pernah Menghuni Bumi, Tingginya 3 Meter!

Redaksi
Apr 11, 2024
Kera Raksasa Ini Pernah Menghuni Bumi, Tingginya 3 Meter!
Jakarta -

Tahun 1935, ahli paleontologi Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald mengunjungi apotek di Hong Kong dan menemukan gigi geraham yang sangat besar. Fosil seperti ini sering ditemukan dalam pengobatan tradisional China yang disebut tulang naga, namun gigi ini tak berasal dari makhluk mitos itu.

Riset mengungkap gigi itu berasal dari sejenis makhluk raksasa. Von Koenigswald menamakannya Gigantopithecus yang artinya 'kera raksasa'. Sejak itu, ribuan gigi dilacak, sebagian besar dari pasar obat tradisional China. Penemuan beberapa rahang bawah memungkinkan ahli paleontologi dan primata menyimpulkan seperti apa Gigantopithecus itu.

Sayangnya sejauh ini belum ada bagian lain dari kerangka atau tengkoraknya ditemukan. Spesies Gigantopithecus paling terkenal adalah G. blacki yang tampaknya merupakan spesies terbesar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab kepunahannya mungkin telah diketahui di riset terbaru. Dalam studi di jurnal Nature, disebutkan 2,3 juta tahun lalu, di akhir masa Pleistosen tengah, kera raksasa ini menikmati makanan kaya buah-buahan dan hidup di hutan lebat. Namun sekitar 600.000 hingga 700.000 tahun lalu, habitat berubah dan lambat laun jadi padang rumput.

Selama periode ini, iklim dan tanaman menjadi lebih bersifat musiman dan ketersediaan air kurang konsisten karena wilayah tersebut mulai mengalami musim kemarau. Selama masa ini, G. blacki makin besar, meningkatkan jumlah makanan yang dibutuhkannya.

ADVERTISEMENT

Perubahan habitat dan ketidakmampuan beradaptasi akhirnya menghancurkan spesies tersebut. Riset sebelumnya menunjukkan kera itu punah sekitar 200.000 tahun lalu, namun data baru menunjukkan pada 300.000 tahun silam, jumlahnya menurun drastis sebelum lenyap sama sekali antara 295.000 dan 215.000 tahun silam.

Masih misterius

Tidak ada fosil Gigantopithecus dari leher ke bawah yang pernah ditemukan dan didokumentasikan. Mengingat Gigantopithecus menjelajahi wilayah Asia selama sekitar 2 juta tahun, hal ini dinilai misterius. Terlebih ukurannya raksasa, bisa sampai 3 meter tingginya dan berat hingga 270 kilogram.

Dikutip detikINET dari CNN, kera raksasa ini sebenarnya tidak pernah tinggal di gua, tempat fosilnya ditemukan. Diperkirakan hewan pengerat membawa sisa-sisa tubuhnya ke dalamnya.

"Gigi atau rahang bawah kera besar berdasarkan bukti fosil yang ditemukan, mengalami proses kematian, pembusukan, pelapukan, pengangkutan, dan pengendapan yang sangat kompleks sebelum tertanam dalam sedimen gua," kata Wang Wei, professor di Shandong University's Institute of Cultural Heritage.

"Akibatnya, hanya sejumlah kecil bagian tubuh Gigantopithecus yang paling keras yang akan menjadi fosil sepanjang sejarah geologi," paparnya.

Mengingat kurangnya fosil, sulit mengetahui secara pasti seperti apa rupa Gigantopithecus. Geraham atasnya berukuran 57,8% lebih besar dari gorila dan geraham bawahnya 33% lebih besar, menunjukkan bahwa berat badannya berkisar antara 200 hingga 300 kilogram.

Ukuran kera yang sangat besar menunjukkan bahwa kemungkinan besar ia hidup di tanah dan berjalan dengan kepalan tangannya. Analisis protein yang ditemukan pada fosil Gigantopithecus pada November 2019 menunjukkan kerabat terdekatnya yang masih hidup adalah orangutan Kalimantan.

Wang mencatat bahwa di Cekungan Bose, dekat gua tempat ditemukannya fosil Gigantopithecus, arkeolog menemukan sejumlah besar perkakas batu berumur sekitar 800.000 tahun. Meski tak memiliki bukti fosil langsung tentang Homo erectus dan kera raksasa hidup berdampingan, ada kemungkinan nenek moyang manusia pernah bertemu dengan makhluk besar ini.



Simak Video "Hydrus, Drone Bawah Air Berbasis AI untuk Pelajari Terumbu Karang"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)
back to top