• Home
  • Berita
  • Kenapa Jakarta Hujan Terus Walaupun Sudah Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Kenapa Jakarta Hujan Terus Walaupun Sudah Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Redaksi
Jul 06, 2024
Kenapa Jakarta Hujan Terus Walaupun Sudah Kemarau? Ini Penjelasan BMKG
Jakarta -

Beberapa hari terakhir, Jakarta diguyur hujan. Bahkan hari ini, hujan turun dalam durasi yang cukup lama. Padahal, sekarang sudah bukan musim hujan lagi melainkan musim kemarau.

Melansir CNBC Indonesia, di dalam Prospek Cuaca Mingguan Periode 2-8 Juli bertajuk 'Kemarau tidak selalu kering: hujan masih berpotensi di musim kemarau', Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyebut soal kondisi dinamis cuaca di Indonesia. Ini menjadi pengingat agar masyarakat tetap waspada pada perubahan cuaca yang cepat.

Disebutkan bahwa Jakarta akan tetap hujan dalam beberapa hari ke depan. Potensi hujan di Jakarta ada dalam intensitas sedang-lebat dengan kilat/petir dan angin kencang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Jakarta, ada pula wilayah lain yang diperkirakan memiliki kondisi serupa. Wilayah tersebut antara lain Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Aceh hingga Riau dan Kep. Riau. Mereka akan mengalami potensi hujan dalam intensitas sedang - lebat. Adapun daerah yang berpotensi mengalami angin kencang ialah Bali, NTB, NTT, Kalimatan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua Selatan.

Penyebab peningkatan curah hujan di Indonesia

Menurut BMKG, ada beberapa alasan yang memicu peningkatan curah hujan di Indonesia. Salah satunya terkait gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) yang berada pada fase 3 (Samudra Hindia) dan membuat pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

ADVERTISEMENT

Alasan selanjutnya yakni aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial yang terjadi di Sumatra, Kalimantan, Jawa, NTB, NTT, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua Selatan.

Gelombang Kelvin yang menjadi penyebab juga terjadi di Lampung, Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku.

Penyebab lainnya yang disebut BMKG adalah sirkulasi siklonik yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin dan pertemuan angin lalu membentuk awan hujan. Ini terjadi di Selat Makassar Barat dari Sulawesi Barat.



Imbauan BMKG Hadapi Musim Kemarau: Panen Air Hujan-Isi Waduk

Imbauan BMKG Hadapi Musim Kemarau: Panen Air Hujan-Isi Waduk


(ask/ask)
back to top