• Home
  • Berita
  • Matahari Buatan Terbesar Dunia Selesai Dirakit, Menyala 2039

Matahari Buatan Terbesar Dunia Selesai Dirakit, Menyala 2039

Redaksi
Jul 06, 2024
Matahari Buatan Terbesar Dunia Selesai Dirakit, Menyala 2039
Daftar Isi
  • Penundaan Operasional
  • Cara Menciptakan Matahari Buatan
Jakarta -

Reaktor fusi terbesar di dunia akhirnya selesai dirakit. Namun, teknologi yang kerap disebut Matahari buatan ini masih harus menunggu 15 tahun lagi untuk beroperasi.

Reaktor fusi International Fusion Energy Project (ITER), terdiri dari 19 kumparan besar yang dililitkan ke beberapa magnet toroidal, awalnya dijadwalkan untuk memulai uji coba penuh pertamanya pada tahun 2020. Kini, para ilmuwan mengatakan reaktor tersebut akan mulai beroperasi paling cepat pada tahun 2039.

Ini berarti bahwa tenaga fusi, yang di antaranya termasuk tokamak ITER, sangat kecil kemungkinannya beroperasi tepat waktu untuk menjadi solusi bagi krisis iklim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu saja, penundaan ITER tidak mengarah ke arah yang benar," kata Pietro Barabaschi, direktur jenderal ITER, dalam konferensi pers (3/7), dikutip dari Live Science, Sabtu (6/7/2024).

"Dalam hal dampak fusi nuklir terhadap masalah yang dihadapi manusia saat ini, kita tidak boleh menunggu fusi nuklir menyelesaikannya. Ini tidak bijaksana," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Penundaan Operasional

ITER merupakan reaktor fusi nuklir terbesar di dunia baik dari segi skala maupun jumlah negara yang terlibat dalam pengembangannya. Matahari buatan ini adalah hasil kolaborasi antara 35 negara, termasuk setiap negara di Uni Eropa, Rusia, China, India, dan Amerika Serikat.

ITER mengandung magnet paling kuat di dunia, sehingga membuatnya mampu menghasilkan medan magnet 280 ribu kali lebih kuat dari medan magnet yang melindungi Bumi.

Desain reaktor yang mengagumkan ini juga dibarengi dengan pembiayaan yang mahal. ITER awalnya diperkirakan menelan biaya sekitar USD 5 miliar atau sekitar Rp 81,2 triliun dan dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2020.

Pada perkembangannya, reaktor ini mengalami beberapa kali penundaan dan anggarannya membengkak hingga lebih dari USD 22 miliar atau sekitar Rp 357,6 triliun, dengan tambahan USD 5 miliar atau sekitar Rp 81,2 triliun yang diusulkan untuk menutupi biaya tambahan. Biaya tak terduga dan penundaan ini salah satunya menjadi penyebab penundaan operasionalnya selama 15 tahun.

Cara Menciptakan Matahari Buatan

Para ilmuwan telah berupaya memanfaatkan kekuatan fusi nuklir yang meniru Matahari selama lebih dari 70 tahun. Dengan menggabungkan atom hidrogen untuk membuat helium di bawah tekanan dan suhu yang sangat tinggi, bintang-bintang deret utama mengubah materi menjadi cahaya dan panas, menghasilkan sejumlah besar energi tanpa menghasilkan gas rumah kaca atau limbah radioaktif yang bertahan lama.

Namun, meniru kondisi yang ditemukan di dalam inti bintang seperti Matahari bukanlah tugas yang mudah. Desain yang paling umum untuk reaktor fusi, tokamak, bekerja dengan memanaskan plasma sebelum menjebaknya di dalam ruang reaktor berbentuk seperti donat dengan medan magnet yang kuat.

Namun, mempertahankan kumparan plasma yang bergolak dan sangat panas agar tetap berada di tempatnya cukup lama agar fusi nuklir dapat terjadi merupakan tantangan tersendiri. Ilmuwan Soviet Natan Yavlinsky merancang tokamak pertama pada tahun 1958, tetapi sejak saat itu tidak ada seorang pun berhasil menciptakan reaktor dengan kemampuan mengeluarkan lebih banyak energi daripada yang diserapnya.

Salah satu kendala utama adalah penanganan plasma yang cukup panas untuk melakukan fusi. Reaktor fusi memerlukan suhu tinggi, berkali-kali lebih panas daripada Matahari, karena harus beroperasi pada tekanan yang jauh lebih rendah daripada temuan di dalam inti bintang.

Inti Matahari sebenarnya, misalnya, mencapai suhu sekitar 15 juta derajat Celsius, tetapi memiliki tekanan kira-kira sama dengan 340 miliar kali tekanan udara di permukaan laut di Bumi.

'Memasak' plasma hingga mencapai suhu ini merupakan bagian yang relatif mudah, tetapi menemukan cara untuk mengendalikannya agar tidak terbakar di reaktor atau menggagalkan reaksi fusi secara teknis merupakan hal sulit. Sebab biasanya dilakukan dengan laser atau medan magnet.



7 Negara yang Bikin Matahari Buatan

7 Negara yang Bikin Matahari Buatan


(rns/rns)
back to top