Jurus Telkom Perkuat Startup Makin Berkualitas

Perusahaan rintisan (startup) Privy.id mengantongi dana segar sebesar USD 48 juta atau sekitar Rp 746 miliar. Pendanaan tersebut diumumkan usai dilakukan penandatangan perjanjian kerjasama investasi bersama di B20 Summit.
Bertempat di Bali Nusa Dua Convention Center 1, Nusa Dua, Bali, perusahaan investasi global asal AS, Kohlberg Kravis Roberts (KKR) resmi menyuntik investasi ke Privy yang merupakan penyedia layanan tandatangan digital.
Dengan demikian, KKR bergabung dengan para investor yang sudah ada, yakni MDI Ventures yang merupakan anak usaha Telkom, GGV Capital & Telkomsel Mitra Inovasi, dan investor baru Singtel Innov8.
"Ada investment agreement antara Privy.id dan KKR. MDI ventures dan TMI yang di bawah Telkomsel itu keduanya sudah investasi di Privy.id," ujar Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah di Nusa Dua, Bali.
Lebih lanjut, Ririek menyebutkan pihaknya akan membantu Privy mengembangkan sumber daya manusia (SDM).
"SDM dalam arti dua sisi. Pertama adalah talenta yang akan mengoperasikan, membangun, dan sebagainya. Kedua adalah masyarakat yang akan menggunakannya (Privy)," ucapnya.
Investasi tersebut akan memperkuat posisi Privy sebagai perusahaan startup penyedia tandatangan dan identitas digital terbaik di Tanah Air.
Selain itu, pendanaan ini turut mendukung pengembangan produk konsumen dan perusahaan maupun pebisnis serta masyarakat untuk mengakses layanan secara aman sekaligus mempercepat transformasi digital yang lebih luas.
"Dengan keahlian dan pengalaman global mereka, dikombinasikan dengan dukungan dari investor kami yakni MDI Ventures, GGV Capital dan TMI, yang berperan penting dalam mencapai kesuksesan kami selama ini, Privy berada di posisi yang tepat untuk berinovasi lebih lanjut dengan penawaran baru dan kemampuan yang lebih kuat serta membangun fondasi yang kokoh untuk ekspansi ke luar negeri," CEO and Founder Privy, Marshall Pribadi .
Marshall menyebutkan ekspansi bisnis Privy di luar negeri yang dimaksud adalah Australia, yang mana negara tersebut punya potensi untuk mengembangkan produk dari startup tersebut.