Daftar 7 Aksi Hacker Bjorka Bocorkan Data di Indonesia
Hacker Bjorka kembali beraksi dengan klaim membocorkan data PeduliLindungi. Makin panjang daftar aksinya di Indonesia.
Bjorka kembali mencoba menarik perhatian publik. Di forum Breached.to, dia mengklaim punya data pengguna PeduliLindungi.
Ini bukan aksi pertama dia. Dihimpun detikINET, Senin (15/11/2022) inilah daftar panjang aksi Bjorka di Indonesia:
1. Kebocoran Data Pelanggan IndiHome
Bjorka mengklaim telah mengantongi 26 juta history browsing pelanggan IndiHome. Datanya mencakup keyword, email, nama, jenis kelamin, hingga NIK.
Namun perwakilan Telkom Group menyatakan, bahwa data-data yang bocor tidak valid dan merupakan hasil fabrikasi. Menurut Ahmad Reza, SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom, Telkom tidak menggunakan email @telkom.net, baik untuk kepentingan perusahaan maupun layanan bagi pelanggan.
Lanjutnya, Reza mengatakan kalau format telkom.net ini, digunakan Telkom sebagai domain atau user id IndiHome. Lalu ia mengatakan bahwa tidak ada sistem di Telkom yang menyimpan browsing history dan data pribadi, secara berdampingan.
2. Kebocoran Data Registrasi SIM Card Prabayar
Bjorka selanjutnya membocorkan yang diduga data registrasi SIM Card Prabayar. Sang hacker mengungkapkan, memiliki 1,3 miliar data yang berukuran 87GB. Di dalamnya berisi NIK, nomor telepon, operator seluler, dan tanggal registrasi.
Dari mana sebenarnya sumber data itu berasal? Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menyampaikan, Ditjen PPI Kementerian Kominfo hanya menyimpan data SIM Card dalam bentuk agregat, seperti seberapa banyak pelanggan aktif di operator seluler.
Ia memaparkan, ketika pelanggan melakukan pendaftaran nomor telepon prabayar, maka data seperti NIK dan nomor KK, itu masuk ke operator.
3. Kebocoran Data KPU
Bjorka juga mengklaim mendapatkan 105 juta data penduduk Indonesia, di mana dugaan saat ini milik KPU. Serupa dengan data-data di atas, sang hacker juga membagikannya di forum online Breached.to.
Data-data tersebut berukuran 20GB dan berisi informasi seperti NIK, Kartu Keluarga (KK), nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, umur, dan lain-lain. Bjorka sendiri menjualnya seharga USD 5 ribu atau setara Rp 7,4 juta.
KPU RI pun buka suara terkait tudingan kebocoran tersebut. Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos menegaskan, dugaan data yang bocor itu bukan milik KPU. Ia juga mengklaim, bahwa seluruh sistem informasi yang dimiliki KPU masih terjamin keamanannya.