• Home
  • Berita
  • Jurus Telkom Bantu Genjot Kapabilitas UMKM-Perluas Konektivitas Jaringan

Jurus Telkom Bantu Genjot Kapabilitas UMKM-Perluas Konektivitas Jaringan

Redaksi
Sep 07, 2023
Jurus Telkom Bantu Genjot Kapabilitas UMKM-Perluas Konektivitas Jaringan
Jakarta -

TelkomGroup menjadi salah satu BUMN yang ikut turut serta dalam gelaran ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023. Dalam gelaran yang menjadi flagship event KTT ASEAN ini, Telkom turut serta dalam sebuah diskusi dan memamerkan berbagai inovasinya di booth AIPF 2023.

Di booth AIPF 2023, TelkomGroup memamerkan produk dari 3 anak perusahaannya yaitu PT Telkom Data Ekosistem atau NeutraDC, kemudian Indibiz, dan Leap. Khusus untuk Indibiz, akan menjadi platform yang berfokus untuk meningkatkan keterampilan dan berkolaborasi dalam ekosistem untuk meningkatkan kapabilitas UMKM dan inklusivitas digital Indonesia.

Direktur Enterprise dan Business Service Telkom, FM Venusiana mengatakan INDIBIZ akan menjadi solusi untuk menaikkelaskan UKM Indonesia melalui 4 pilar yaitu, solusi platform dan layanan digital, kolaborasi dengan startup atau developer.

"Fokus menyediakan produk-produk dan solusi untuk UKM, kolaborasi pembiayaan dengan lembaga keuangan, serta kolaborasi dengan komunitas dunia usaha untuk meningkatkan produktivitas UKM. Diharapkan dengan solusi end-to-end yang ada di ekosistem INDIBIZ dapat meningkatkan daya saing dan mendigitalisasi UKM Indonesia," kata Venusiana dalam keterangannya, Kamis (7/9/2023).

Selain INDIBIZ, Telkom juga terus mendukung peningkatan akselerasi digital demi memperluas inklusi keuangan di Indonesia melalui cakupan konektivitas TelkomGroup yang telah menjangkau lebih dari 98% penduduk Indonesia.

Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat Data Center di kawasan ASEAN dengan memiliki 30 fasilitas data center (25 domestik & 5 luar negeri) dan tersebar di 4 negara (Indonesia, Singapura, Hongkong, dan Timor Leste) dengan klasifikasi Tier 3 dan Tier 4.

Sementara itu Direktur Bisnis Digital Telkom Muhamad Fajrin Rasyid mendorong semua pihak berperan aktif memanfaatkan peluang, termasuk startup, UMKM, hingga pemerintah. Telkom mengaku siap berpartisipasi dan bekerja sama mengoptimalkan ekonomi digital ini.

"Jangan sampai kita hanya menjadi penonton saja, atau konsumen saja. Hopefully kita menjadi pelaku yang aktif, baik UMKM maupun startup yang dapat memanfaatkan momentum ini. Telkom siap berpartner dengan pelaku usaha, baik startup maupun UMKM, untuk menjadi partner transformasi digital," katanya dalam acara ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF), kemarin.

Perihal konektivitas jaringan dan interkonektivitas, Fajrin mengakui ada tantangan tersendiri terkait pengembangan konektivitas jaringan. Fajrin menuturkan Telkom memiliki beberapa inisiatif untuk mengatasi hal tersebut.

Inisiatif pertama adalah memperluas jaringan konektivitas. Hingga saat ini, Telkom telah melayani 500 kota di Indonesia dan menyentuh 99% populasi. Telkom juga punya jaringan di 7 tujuh negara di luar Indonesia.

"Kami ingin mencapai 100% dari populasi tetapi kita juga harus bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk pemerintah. Kami juga berkomunikasi dengan Kominfo untuk mengatasi konektivitas di daerah terpencil," kata Fajrin.

Kedua adalah SDM yang kompeten, karena konektivitas tanpa SDM yang baik tidak akan berguna. Orang tak mungkin dapat menggunakan potensi dari ekonomi digital apabila mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengoperasikan potensi itu.

"Kami juga bekerja sama dengan beberapa pihak untuk mengadakan pelatihan kepada UMKM, seperti Google Indonesia. Karena kami percaya manfaat dari konektivitas ini tak hanya individu tetapi juga UMKM," ungkap Fajrin.

Ketiga, menyediakan layanan yang bisa dimanfaatkan untuk kegunaan tertentu sehingga menghasilkan manfaat, misalnya Telkom bekerja sama mengembangkan aplikasi PeduliLindungi selama masa pandemi.

"Jadi itu adalah contoh aplikasi atau layanan yang bermanfaat menyediakan layanan tertentu. Manfaatnya tak cuma buat pemerintah, tapi juga bagi masyarakat," tuturnya.

Fajrin juga menyebut pihaknya sudah mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sejak dua tahun lalu. Menurutnya, AI cukup penting di industri telekomunikasi karena berhubungan dengan layanan.

(anl/ega)
back to top