• Home
  • Berita
  • Robot Penjelajah India Deteksi Gerakan Misterius di Permukaan Bulan

Robot Penjelajah India Deteksi Gerakan Misterius di Permukaan Bulan

Redaksi
Sep 07, 2023
Robot Penjelajah India Deteksi Gerakan Misterius di Permukaan Bulan
Jakarta -

Beberapa minggu lalu, wahana pendarat dan penjelajah Chandrayaan-3 berhasil mendarat di permukaan Bulan, menjadikan India negara keempat yang berhasil mendarat di Bulan, dan yang pertama mendarat di dekat kutub selatan.

Sejak itu, misi yang bertujuan untuk meneliti komposisi tanah Bulan tersebut telah mendeteksi keberadaan belerang, aluminium, kalsium, besi, kromium, titanium, mangan, silikon, dan oksigen.

Robot ini juga telah menyelesaikan penjelajahan Bulan pertamanya dengan mengukur suhu di kutub selatan Bulan, dan meluangkan waktu untuk mengambil foto selfie sebelum 'tidur' untuk beristirahat sebelum melakukan tugas berikutnya.

Penjelajah tersebut menjadi berita utama karena kemampuan alatnya untuk menganalisis komposisi tanah (dan menemukan es cair). Selain itu, pendarat bernama Vikram yang membawanya juga telah memberikan beberapa wawasan yang cukup menarik.

Dilengkapi dengan Instrument for Lunar Seismic Activity (ILSA), pendarat ini telah memantau pergerakan, baik yang disebabkan oleh benturan ke Bulan, penjelajah yang menggerakkan tanah, atau gempa alami di Bulan.

"ILSA terdiri dari enam akselerometer sensitivitas tinggi, yang dibuat secara lokal menggunakan proses Silicon Micromachining," kata organisasi riset dan antariksa India ISRO, seperti dikutip dari IFL Science, Kamis (7/9/2023).

Elemen penginderaan inti terdiri dari sistem massa pegas dengan elektroda terstruktur. Getaran eksternal menyebabkan defleksi pegas, mengakibatkan perubahan kapasitansi yang diubah menjadi tegangan.

Selain mendeteksi pergerakan rover penjelajah, ISRO juga mendeteksi peristiwa yang tampaknya wajar pada 26 Agustus 2023, yang saat ini sedang mereka selidiki.

[Gambas:Twitter]

Gempa telah terdeteksi di Bulan melalui seismograf yang diambil oleh program Apollo AS, sehingga memberikan kita data berharga tentang susunan Bulan. Menafsirkan data tersebut, para ilmuwan menduga bahwa Bulan memiliki inti dalam sekitar 500 kilometer, jauh lebih padat dibandingkan Bumi.

Gempa Bulan diperkirakan tidak disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik, seperti di Bumi. Sebaliknya, gravitasi Bumi diperkirakan menyebabkan tekanan pasang surut yang kuat di Bulan, sehingga memecahkannya dan menyebabkan potongan-potongan tersebut saling bergesekan.

Dengan selesainya misi seismograf Apollo pada tahun 1977, pendarat Vikram diharapkan dapat memberi tahu kita lebih banyak tentang gempa ini, dan bagaimana pengaruhnya terhadap Bulan.



Simak Video "China Kebut Fase Keempat Proyek Eksplorasi Bulan"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)
back to top