Ilmuwan Bikin Kecoak Cyborg, Ini Geli atau Canggih Ya?
Sebuah tim ilmuwan cerdas telah menciptakan beberapa kecoak cyborg dengan otak robot yang khusus dilatih untuk menyelamatkan nyawa manusia dalam evakuasi bencana.
Setelah terjadinya bencana alam, tim SAR berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan korban bencana. Nah, penemuan menarik ini akan menugaskan serangga untuk masuk ke dalam celah-celah kecil dan mengirimkan info penting tentang keberadaan orang-orang yang selamat kepada petugas penyelamat.
Teknologi ini ditempel di punggung kecoak Madagaskar yang nyata. Mereka memiliki kamera inframerah dan sensor untuk mengumpulkan dan mengirimkan data kepada petugas penyelamat saat bencana terjadi.
Dikutip detikInet dari The Sun pada Senin (8/4/2024), elektroda ditempatkan di atas sistem saraf kecoak dan bisa dikendalikan oleh manusia dari tempat yang aman. Terdapat juga ransel kecil yang dipasang di belakang serangga tersebut, berisi sensor, baterai, dan kamera dengan bobot kurang dari 6 gram, sehingga mudah dibawa oleh kecoak.
Serangga itu bisa masuk dan keluar dari tempat-tempat kecil dengan cepat. Ini akan membuat waktu yang dibutuhkan untuk menemukan orang yang terperangkap di bawah puing-puing menjadi lebih singkat.
Saat teknologi canggih ini menemukan seseorang, ia akan memberi tahu orang yang mengontrolnya. Orang tersebut kemudian mengirim informasi dan lokasinya kepada layanan darurat untuk memulai misi penyelamatan.
Para kecoak cyborg ini menggunakan sedikit daya setiap kali berjalan dibandingkan dengan robot miniatur yang sedang dikembangkan saat ini. Pada model terbaru, cyborg ini dapat beroperasi hingga delapan jam dengan baterai. Para ilmuwan berharap bisa menciptakan sistem di mana mereka bisa mengumpulkan energi dari matahari untuk membuatnya bertahan lebih lama.
Sejauh ini, sudah ada sepuluh kecoa hibrida dengan ukuran 6 cm yang diuji untuk diperlihatkan kepada dunia. Uji coba tersebut melibatkan sekelompok kecoak yang merayap masuk dan keluar dari lubang-lubang kecil di tumpukan reruntuhan buatan yang besar seperti kondisi setelah terjadi gempa bumi.
Kecoak cyborg ini dikembangkan oleh tim ilmuwan di Singapura dari Home Team Science and Technology Agency dan Nanyang Technological University. Klass Engineering and Solutions juga merupakan bagian dari tim tersebut.
Ide asli untuk serangga pahlawan ini datang dari Profesor Hirotaka Sato. Dia melihat langsung kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi Jepang tahun 2011 dan segera menyadari bahwa diperlukan cara yang lebih cepat dan efektif untuk menemukan korban dan penyintas.
"Motivasi kami murni untuk menggunakan teknologi ini dalam pencarian dan penyelamatan. Untuk menyelamatkan orang dari bencana," ujarnya.
Sato dan timnya menemukan cara untuk mengendalikan serangga tersebut dari jauh sehingga bisa bergerak ke kiri, kanan, atau maju dengan menekan tombol. Mereka juga bisa bergerak sendiri menggunakan teknologi navigasi otomatis.
Teknologi ini pertama kali dipamerkan di acara Milipol Asia-Pacific dan TechX Summit di Sands Expo and Convention Centre pada awal April. Banyak tim penyelamat di seluruh dunia menggunakan anjing pelacak untuk mencari korban selamat, tapi anjing-anjing itu tidak selalu bisa menemukan tempat persis di mana orang-orang terperangkap karena mereka tidak bisa masuk ke dalam tumpukan puing-puing.
Sato berharap penemuannya bisa digunakan di daerah bencana dalam waktu tiga hingga lima tahun ke depan. Hal ini datang seiring dengan para ilmuwan di China yang juga menciptakan sistem baterai yang bisa ditanamkan di dalam tubuh manusia dan terus menghasilkan listrik.
Desain revolusioner dari para ahli di Universitas Teknologi Tianjin, China, diharapkan akan merevolusi industri kesehatan. Seperti halnya pacemaker jantung dan neurostimulator, baterai baru ini akan memiliki sumber oksigen hidup yang tak terbatas.
Ini adalah perkembangan baru dalam teknologi otak yang mencoba membantu orang-orang dengan kebutuhan medis. Seorang pria bernama Noland Arbaugh, yang tidak bisa menggerakkan keempat anggota tubuhnya, menjadi orang pertama yang mencoba perangkat Neuralink pada Maret lalu.
*Artikel ini ditulis oleh Mohammad Frizki Pratama, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Simak Video "4 Spesies Kecoak Raksasa di Dunia"
[Gambas:Video 20detik]
(fay/fay)