• Home
  • Berita
  • Finlandia Mau Ngebor Magma Gunung Berapi, Biar Apa Sih?

Finlandia Mau Ngebor Magma Gunung Berapi, Biar Apa Sih?

Redaksi
Jan 06, 2024
Finlandia Mau Ngebor Magma Gunung Berapi, Biar Apa Sih?
Jakarta -

Kabar yang satu ini mungkin terdengar seperti pembukaan dari sebuah film tentang bencana. Islandia akan mencatat sejarah ilmiah dengan menjadi negara pertama yang melakukan pengeboran ruang magma gunung berapi.

Pada tahun 2026, proyek Krafla Magma Testbed (KMT) Islandia akan membangun lubang bor ke ruang magma di gunung berapi bernama Krafla di timur laut negara tersebut.

Ruangan tersebut, yang berada antara satu hingga 3 km di bawah permukaan, akan melepaskan energi panas Bumi tanpa batas untuk memberi daya pada rumah dan bangunan di Islandia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana dengan keamanannya? Meskipun suhu magma sangat panas, hingga 1.300 derajat Celcius, para ahli bersikeras bahwa magma tersebut aman dan tidak akan memicu bencana letusan gunung berapi lagi di negara ini.

"Ini adalah perjalanan pertama ke pusat Bumi," kata manajer proyek Björn Þór Guðmundsson seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (6/1/2024).

Islandia selama ini sudah memanfaatkan energi panas Bumi, yaitu panas yang dihasilkan di dalam Bumi, untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik.

Pembangkit listrik tenaga panas Bumi Islandia mengebor sumur lebih dari satu mil ke bawah untuk mengekstraksi uap air panas, yang dipisahkan menjadi air cair dan uap.

Uap tersebut kemudian dialirkan melalui turbin yang berputar untuk menghasilkan listrik. Namun turbin ini hanya menyerap sebagian kecil energi yang tersedia.

Terlebih lagi, energi panas Bumi relatif lebih dingin dibandingkan dengan uap pada pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Energi panas Bumi memiliki suhu 250 derajat Celcius sedangkan uap pembangkit listrik berbahan bakar fosil suhunya 450 derajat Celcius.

"Ini sangat tidak efisien pada suhu rendah sehingga ada minat untuk mencoba mengembangkan panas Bumi super panas," kata John Eichelberger, ahli vulkanologi di Alaska Fairbanks University kepada New Scientist.

Sebaliknya, memanfaatkan suhu yang lebih tinggi dari dapur magma dapat menghasilkan pasokan energi yang lebih kuat.

"Tujuan memproduksi energi dari panas Bumi super panas dekat magma adalah agar sumur-sumur ini memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dalam menghasilkan energi dibandingkan sumur konvensional. Kita bisa mengebor satu sumur, dengan output daya yang sama dengan 10 sumur," kata Guðmundsson.

Krafla, salah satu gunung berapi paling aktif di dunia, meletus sembilan kali antara tahun 1975 hingga 1984 (tahun letusan terakhirnya).

Saat itu, para ilmuwan dapat menentukan dengan tepat lokasi ruang magma Krafla di bawah kaldera menggunakan seismometer sekitar 2 km ke bawah.

Sejak akhir tahun 1970an terdapat pembangkit listrik tenaga panas Bumi di Krafla yang dijalankan oleh Landsvirkjun, perusahaan listrik utama Islandia.

Terdapat 33 lubang bor yang memanfaatkan energi panas Bumi di lokasi tersebut, namun tidak ada satupun yang mengarah ke ruang magma sebenarnya.

Mengebor hingga ke kedalaman ruangan bukanlah masalah, karena perusahaan lain di seluruh dunia sedang mencoba upaya yang jauh lebih besar. Masalahnya adalah apa yang akan terjadi pada peralatan pengeboran setelah mencapai ruang magma.

Pada tahun 2009, sebagai bagian dari Proyek Pengeboran Dalam Islandia, para ahli secara tidak sengaja mengebor reservoir magma di Krafla.

Namun pengeboran harus dihentikan setelah kedalamannya mencapai 2.100 meter ketika bor tersebut menghantam magma dan menimbulkan korosi pada baja di selubung sumur.

Peristiwa tersebut membuktikan kepada para ahli bahwa mengebor magma tanpa menyebabkan letusan adalah hal yang aman dan dapat dilakukan dengan peralatan yang tepat.

"Salah satu tujuan utama KMT adalah mengembangkan sumur dengan material yang tepat dan tahan terhadap kondisi ini," kata Guðmundsson.

Pada tahun 2026, proyek KMT akan melakukan peletakan batu pertama di dekat lubang bor saat memulai perjalanan menuju ruangan magma. Diperkirakan akan membutuhkan waktu dua bulan untuk sampai ke sana.

Jika berhasil, ilmuwan juga ingin menambahkan sensor ke dalam ruang magma yang akan melakukan pembacaan tekanan, sehingga dapat meningkatkan perkiraan letusan.

Namun, hal itu memerlukan pengembangan sensor yang dapat menahan panas, tekanan, dan keasaman magma yang canggih.

Eksperimen lain pada dekade ini dapat berupa menyuntikkan cairan ke dalam ruangan untuk mengubah tekanan dan suhu, serta mengukur hasilnya.

Wawasan yang diperoleh dapat diterapkan pada gunung berapi aktif lainnya di seluruh dunia, termasuk 'gunung berapi super' Campi Flegrei di Italia.

Di dekat Naples, Italia selatan, Campi Flegrei menjadi lebih lemah dan lebih rentan pecah, sehingga membuat letusan lebih mungkin terjadi.

[Gambas:Youtube]



Simak Video "Penampakan Gunung Berapi di Islandia Meletus, Ribuan Orang Dievakuasi"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)
back to top