Ilmuwan Simulasi Hantam Asteroid Berbahaya dengan Nuklir

Bahaya asteroid menabrak Bumi terus dipikirkan antisipasinya oleh para ilmuwan. Terbaru, sebuah penelitian di Amerika Serikat menggelar simulasi penggunaan bom nuklir untuk mempertahankan Bumi dari dampak bencana asteroid.
Meski kedengaran seperti strategi dari film fiksi ilmiah, penggunaan nuklir telah diusulkan sebagai salah satu solusi melindungi planet kita jika ditemukan asteroid atau benda dekat Bumi besar dan berpotensi membahayakan.
Peristiwa ini memang jarang terjadi dan menurut NASA, saat ini terpantau tidak ada benda angkasa yang menimbulkan risiko signifikan menghantam Bumi. Namun, tidak menutup kemungkinan dampak tersebut terjadi di masa depan, terutama karena masih ada yang tidak terdeteksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dampak hantaman asteroid yang besar dapat menyebabkan kehancuran dalam skala regional hingga global, bergantung pada jumlah energi yang dilepaskan. Namun, jika ada waktu peringatan yang cukup, teknologi modern dapat digunakan untuk mencegah bencana.
Salah satu strateginya adalah dengan meledakkan nuklir untuk membelokkan asteroid ketika ia berada jutaan kilometer jauhnya sehingga menyimpang dari jalurnya dan tidak mengenai Bumi. Itu juga dapat digunakan untuk mengganggu atau memecah asteroid menjadi pecahan-pecahan yang lebih kecil dan tidak terlalu berbahaya.
Strategi-strategi ini belum pernah diuji dalam kehidupan nyata, yang berarti para peneliti harus bergantung pada model komputer untuk mempelajari potensi efektivitasnya. Sejauh ini, simulasi itu belum serius dilakukan.
Nah, peneliti dari Lawrence Livermore National Laboratory (LLNL) di California telah mengembangkan alat pemodelan baru untuk menilai potensi penggunaan perangkat nuklir terhadap asteroid, yang telah dijelaskan dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Planetary Science.
"Jika ada asteroid yang mendekat, para pengambil keputusan akan perlu informasi akurat mengenai pilihan apa yang tersedia bagi mereka dengan segera," kata fisikawan Mary Burkey, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan kepada Newsweek, Jumat (5/1/2023).
Untuk itu, diperlukan metode simulasi nuklir lebih cepat dan serbaguna, termasuk bagaimana dampaknya. Dengan menggunakan model baru yang dijelaskan dalam makalah, skenario yang melibatkan hantaman nuklir ke asteroid dapat dijalankan dalam waktu kurang dari sehari dengan sumber daya komputer jauh lebih sedikit ketika diperlukan jawaban cepat.
"Memasukkan rincian realistis sebanyak mungkin sangat penting untuk memastikan estimasi efektivitas misi kami akurat. Jadi, ketika keadaan darurat pertahanan planet tiba, kami dapat memberikan informasi yang cepat dan andal kepada para pengambil keputusan," tambahnya.
Dalam situasi mendesak, seperti dikutip detikINET dari Newsweek, informasi dari simulasi ini dapat membantu mencegah dampak asteroid, melindungi infrastruktur penting dan menyelamatkan nyawa semaksimal mungkin.
Simak Video "Ilmuwan di Inggris Mulai Meneliti Sampel Asteroid Bennu"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fay)