• Home
  • Berita
  • Fenomena Misterius, Bukit Pasir Bernyanyi di China

Fenomena Misterius, Bukit Pasir Bernyanyi di China

Redaksi
Jun 28, 2023
Fenomena Misterius, Bukit Pasir Bernyanyi di China
Jakarta -

Di Provinsi Gansu barat laut China, terdapat perbukitan gurun Dunhuang. Gurun ini 'hidup' karena mengeluarkan bunyi-bunyian mirip musik. Fenomena unik sekaligus misterius ini menyebabkan bukit pasir yang tersebar di wilayah tersebut terdengar seperti bernyanyi saat tertiup angin.

Ukuran bukit pasir bernyanyi ini bervariasi. Bukit dengan puncak tertinggi, mencapai 1.715 meter. Jika diperhatikan lebih dekat, pasirnya bahkan berwarna pelangi, mulai dari kuning dan putih, hingga hijau dan hitam.

Meskipun dianggap biasa saja bagi penduduk Dunhuang, bukit pasir bernyanyi di wilayah ini menjadi pusat dari banyak legenda dan cerita rakyat China. Bukit pasir tersebut terletak di sepanjang Jalur Sutra yang terkenal, yakni jalur perdagangan penting yang membentang antara Asia Tengah dan Eropa yang digunakan selama sekitar 1.500 tahun sejak abad kedua sebelum Masehi.

Legenda China mengatakan bahwa daerah itu dulunya merupakan kawasan pegunungan di mana Danau Bulan Sabit, yang masih berada di dasar bukit pasir, dikelilingi oleh kuil-kuil suci. Namun, beberapa orang percaya, suara-suara pemujaan yang datang dari kuil-kuil mengganggu Pangeran Naga Kuning yang sedang tidur di gurun terdekat. Sang Pangeran marah sehingga menutupi wilayah itu dengan pasir. Musik yang terdengar dari bukit pasir, konon berasal dari orang-orang yang terkubur di dalamnya.

Penjelasan ilmiah bukit pasir bernyanyi

Meskipun legenda ini menambah misterius suasana lanskap yang indah ini, alasan sebenarnya di balik fenomena tersebut dapat dijelaskan secara ilmiah. Hal ini terutama disebabkan kualitas khusus yang dimiliki bukit pasir tersebut.

Kualitas butiran pasir hanyalah salah satu komponen yang menyebabkan bukit pasir bisa 'bernyanyi'. Terdiri dari partikel halus hingga sedang, ukurannya memungkinkan pergerakan dan interaksi butiran dengan lebih baik.

Kualitas ini, dikombinasikan dengan bentuknya, menciptakan resonansi dan frekuensi yang berbeda, dengan butiran bulat yang halus menciptakan suara yang lebih baik. Pembentukan bukit pasir juga dapat berkontribusi pada suaranya, dengan kecuraman lereng memengaruhi seberapa banyak interaksi yang terjadi antara partikel pasir.

Tentu saja, diperlukan kondisi angin yang tepat untuk meniupkan partikel secukupnya untuk menghasilkan suara. Saat angin bertiup kencang, bukit pasir menimbulkan suara gemuruh yang keras, tetapi di bawah angin sepoi-sepoi, perbukitan menghasilkan musik yang lembut.

Struktur di sekitarnya juga dapat berfungsi untuk menciptakan dan memperkuat kebisingan, karena gunung dan bukit menciptakan saluran aliran udara yang memfokuskan angin di area tertentu di sekitar bukit pasir. Saat angin mengganggu butiran, ia menciptakan gesekan, yang pada gilirannya menggetarkan pasir, membuat kebisingan. Selain itu, rongga udara di antara butiran dapat berfungsi sebagai ruang beresonansi yang memperkuat suara.

Iklim yang gersang juga berkontribusi pada suaranya. Itulah sebabnya bukit pasir bernyanyi hanya ditemukan di lingkungan gurun. Tingkat kelembapan yang rendah meningkatkan gesekan di antara butiran, menciptakan suara saat bergesekan satu sama lain.

Gangguan konstruktif dan destruktif pada getaran pasir dapat menciptakan gelombang berdiri. Ini adalah pola gelombang stasioner dengan puncak dan palung tetap. Kombinasi getaran butiran, resonansi, dan rongga udara inilah yang menghasilkan suara khas bukit pasir.

Meskipun merupakan fenomena yang menarik dan mengejutkan, nyanyian bukit pasir sebenarnya bukanlah hal yang aneh. China adalah rumah bagi sejumlah lokasi ini, termasuk provinsi Mongolia Dalam, Xinjiang, Gansu, dan Ningxia. Gurun Namib di Namibia juga memiliki bukit pasirnya sendiri, seperti halnya Gurun Sahara, sedangkan bukit pasir yang berkembang pesat dapat ditemukan di Gurun Mojave, California, Amerika Serikat.

Dipantau dengan ketat

Sebagai situs budaya yang sangat penting, bukit pasir ini dipantau secara ketat untuk melihat tanda-tanda erosi dan dampak yang berpotensi merusak. Upaya konservasi di kawasan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran di antara pengunjung tentang pengaruhnya terhadap struktur alam ini dan lainnya.

Sebagai destinasi wisata populer, bukit pasir yang bisa bernyanyi ini menawarkan lebih dari sekadar pemandangan menakjubkan dan musik yang menenangkan. Bukit pasir ini juga menawarkan berbagai aktivitas rekreasi mulai dari menunggang unta hingga wisata layang. Pengunjung disarankan berkunjung saat Matahari terbit atau terbenam untuk mendapatkan pengalaman visual yang sempurna.

Terlepas dari lalu lintas turis yang padat, setiap malam saat angin gurun menyapu bukit pasir, semua langkah kaki yang sibuk terhapus dan pasir kembali ke keadaan semula siap untuk menyuguhkan pertunjukan di hari berikutnya.



Simak Video "5 Fenomena Langit yang Akan Terjadi di Maret 2023 "
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)
back to top