Berkat Mate 60, Huawei Kembali Jadi Ponsel Teratas di China

Jakarta -

Melewati tahun-tahun penuh gejolak karena menerima sanksi Amerika Serikat pada tahun 2020, kini Huawei mulai bersinar kembali setelah sukses menempati posisi teratas di China berkat peluncuran seri ponsel Huawei Mate 60.

Berdasarkan laporan data pasar terbaru di China yang dikutip detikINET dari Gizmochina, dinyatakan bahwa pangsa pasar Huawei meningkat dari 10,3% menjadi 17% pada kurun waktu antara minggu ke-33 dan ke-36 tahun 2023.

Xiaomi yang awalnya memimpin dan juga salah satu merek smartphone populer di China, mengalami penurunan di mana beberapa minggu yang lalu memiliki pangsa pasar 18,4% tetapi telah terpangkas menjadi 14%.

Mantan sub-merek Huawei, Honor mengalami penurunan tipis dalam pangsa pasarnya dari 17,7% menjadi 17,2%. Merek-merek terkemuka lainnya di pasar ponsel pintar Cina adalah Oppo, Vivo, dan Apple.

Rupanya telah terjadi perubahan pasar dengan performa yang kuat dari seri Huawei Mate 60 dan Huawei Mate.

Performa kuat Huawei tahun ini mungkin akan semakin terlihat pada kuartal keempat 2023. Diperkirakan, mereka akan menutup tahun ini dengan kuat sebagai pemimpin pasar di China.

Hal ini akan menyebabkan perombakan lima merek teratas di China, karena Huawei diprediksi akan menggeser satu merek di antara Xiaomi, OPPO, vivo, dan Honor dari posisi teratas. Adapun Apple pertumbuhannya diperkirakan kurang signifikan.

Baru-baru ini, flagship Huawei Mate 60 Pro keluar menjadi pembicaraan di China setelah memakai chip fabrikasi 7nm yang merupakan terobosan besar di negara itu. Selaiun itu, HP ini juga melalui uji ketahanan yang melelahkan. Ponsel ini mampu bertahan saat terjatuh di lantai beton atau ditabrak mobil.

Huawei menggunakan Huawei Kunlun Glass 2 untuk melindungi ponsel flagshipnya tersebut, perlindungan ini bahkan diklaim lebih tahan lama dibandingkan Corning Gorilla Glass pada Samsung S23 Ultra.

Simak Video "Terobosan Huawei Melawan Sanksi AS Lewat Mate 60 Pro"
[Gambas:Video 20detik]
(jsn/fyk)