• Home
  • Berita
  • Wright Partners Gandeng Fairatmos Geber Sustainable Ventures

Wright Partners Gandeng Fairatmos Geber Sustainable Ventures

Redaksi
Jun 28, 2023
Wright Partners Gandeng Fairatmos Geber Sustainable Ventures
Jakarta -

Wright Partners - salah satu corporate venture builder di Asia Tenggara - dan Fairatmos, startup teknologi iklim di Indonesia bekerja sama untuk membuat sustainable ventures.

Dalam tiga tahun ke depan, keduanya akan merintis 10 sustainable ventures untuk menjawab masalah perubahan iklim di Asia Tenggara. Kerjasama ini menggabungkan dua organisasi dengan keahlian dan keahlian yang saling melengkapi.

Wright Partners memiliki rekam jejak sukses dalam membangun usaha di bidang agritech, edutech, logistik, dan fintech dengan berbagai korporasi, dan Fairatmos memiliki keahlian serta pengalaman di bidang pengurangan emisi karbon dan inovasi usaha keberlanjutan seperti plastik dan daur ulang.

"Kami sangat antusias menjalin kerjasama dengan Fairatmos dalam mengatasi tantangan perubahan iklim yang dihadapi Indonesia dan Asia Tenggara. Bersama-sama, kami berharap dapat mendukung korporasi dan lembaga lainnya untuk lebih memahami emisi karbon mereka dan dalam menghadirkan inovasi sustainable ventures yang tidak hanya akan mengurangi emisi karbon mereka sendiri, tetapi juga membantu bisnis lain dalam menciptakan nilai tambah dengan menjadi bisnis yang lebih sustainable," kata Ziv Ragowsky, Founding Partner dari Wright Partners, dalam keterangan yang diterima detikINET.

"Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya yang kami miliki, kami yakin dapat menghadirkan usaha-usaha baru yang inovatif yang akan membuat perbedaan nyata dalam perjuangan melawan perubahan iklim," tambahnya.

Banyak perusahaan Indonesia dari berbagai sektor menunjukkan ketertarikan tinggi atas usaha keberlanjutan. Namun, karena sebagian besar telah difokuskan pada pengurangan emisi gas rumah kaca Scope 1, 2, dan 3, banyak yang justru menilai keberlanjutan sebagai tambahan biaya dan bukan sebagai peluang sumber pendapatan baru. Akan tetapi, Wright Partners dan Fairatmos punya pandangan berbeda.

Definisi baru yang digunakan untuk menggambarkan perspektif berikut adalah Scope 4, yaitu pengurangan yang terjadi dalam penggunaan suatu produk di luar rantai nilai utama dari produk tersebut. Dengan kata lain, menghindari emisi melalui produk (barang dan jasa) yang lebih efisien sebagai alternatif dari produk yang kurang efisien.

Terdapat banyak peluang Scope 4 bagi perusahaan di berbagai sektor, mulai dari perusahaan telekomunikasi yang mendukung teknologi Internet of Things (IoT) dalam melakukan pengukuran yang lebih baik, hingga perbankan dalam menyediakan pembiayaan untuk investasi modal berkelanjutan.

Fokus awal dari Wright Partners dan Fairatmos dimulai dari usaha-usaha terkait pengurangan karbon di Indonesia. Fokus ini diharapkan dapat membangun momentum dalam menghadirkan perencanaan dan penciptaan usaha inovatif dan menjadikan Indonesia sebagai pelopor revolusi hijau.

Wright Partners dan Fairatmos telah menjalankan langkah awal dalam menyertakan Fairatmos ke dalam usaha-usaha Wright Partners, di antaranya dalam melakukan verifikasi dan perdagangan karbon serta kredit hijau lainnya. Salah satu contohnya adalah layanan AtmosCheck yang disediakan FairAtmos yang menghadirkan teknologi remote sensing.

Melalui usaha-usaha lainnya, keduanya juga sedang bekerja untuk mengidentifikasi berbagai cara untuk mendukung keberlanjutan di berbagai sektor dan elemen penyebab polusi.

"Kami percaya melalui kerjasama ini, kami dapat membuat ekonomi karbon menjadi sebuah kenyataan," kata Natalia Rialucky CEO Fairatmos.

"Seperti mesin uap yang memicu revolusi industri, AtmosTech menandai dimulainya era karbon netral. Melalui kerjasama kami dengan Wright Partners, perusahaan akan dapat melakukan pengurangan karbon dengan jauh lebih mudah," tutupnya.



Simak Video " Aktivis Perubahan Iklim Blokir Rute Utama di Bawah Pegunungan Alpen"
[Gambas:Video 20detik]
(asj/asj)
back to top