• Home
  • Berita
  • Viral Petugas Medis Itaewon Mohon Warga Bantu CPR, Apa Itu CPR?

Viral Petugas Medis Itaewon Mohon Warga Bantu CPR, Apa Itu CPR?

Redaksi
Oct 30, 2022
Viral Petugas Medis Itaewon Mohon Warga Bantu CPR, Apa Itu CPR?

Di antara kabar mengenai tragedi Itaewon yang berseliweran, viral video petugas medis memohon bantuan warga sipil untuk melakukan CPR.

Dalam video yang beredar, tampak salah satu petugas medis yang menangani korban tragedi Itaewon berbicara kepada warga yang berada di luar garis polisi menanyakan apakah ada yang bisa melakukan CPR dan meminta bantuan mereka.

[Gambas:Twitter]

Beberapa orang tampak bergegas memasuki area garis polisi, tampaknya mereka bisa melakukan CPR dan diperbantukan menangani korban kerumunan Itaewon karena petugas medis kewalahan. Apa itu CPR?

Dikutip dari Wikipedia, CPR atau cardiopulmonary resuscitation (resusitasi jantung paru-paru/RJP) adalah tindakan pertolongan pertama bantuan hidup dasar (BHD) pada orang yang mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu.

CPR bertujuan membuka kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup sama sekali dengan melakukan beberapa teknik pemijatan atau penekanan pada dada.

Pertolongan CPR sangat dibutuhkan bagi orang tenggelam, terkena serangan jantung, sesak napas karena syok akibat kecelakaan, terjatuh, dan sebagainya.

Perlu diketahui, CPR memerlukan teknik khusus, tidak asal memompa dan menekan dada pasien. Selain itu, perlu diperhatikan pula bahwa khusus untuk korban pingsan karena kecelakaan, tidak boleh langsung dipindahkan karena dikhawatirkan ada tulang yang patah.

Biarkan korban di tempatnya sampai petugas medis datang. Berbeda dengan korban orang tenggelam dan serangan jantung yang harus segera dilakukan CPR.

Seperti dikutip dari CNN Indonesia, dokter spesialis jantung Jetty R.H. Sedyawan mengungkapkan bahwa dalam CPR dikenal tentang masa emas, yaitu tiga menit pertama setelah terjadinya henti jantung mendadak.

Artinya jika CPR dilakukan dalam rentang waktu tersebut, korban mungkin akan bertahan hidup dan tak mengalami kerusakan otak. Hanya saja ketika masa emas ini lewat, maka risiko kerusakan otak akan semakin tinggi.

"Jendela waktu kecil ini menentukan kesempatan hidup korban dan setiap detiknya sangat berharga," ujarnya.

Tindakan pertolongan pertama yang tepat dapat menunda implikasi yang lebih buruk terhadap korban. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui pedoman dasar pertolongan pertama dengan metode CPR.

Jika semua langkah CPR sudah dilakukan, jangan lupa untuk membalikkan atau memiringkan korban ke arah penolong. Biarkan lutut kaki yang sudah ditekuk tetap dalam posisi demikian. Tengadahkan kepala korban untuk mempertahankan jalan napas. Pantau keadaan korban hingga bantuan medis tiba.

back to top