Tertarik dengan AI? Ini 15 Istilah Dunia AI yang Patut Diketahui

- Istilah-istilah AI dan Pengertiannya 1. Artificial Intelligence 2. Algoritma 3. Machine Learning 4. Deep Learning 5. Large Language Model 6. Generative AI 7. Model Multimodal 8. Prompts 9. Copilot 10. Plugin 11. Responsible AI 12. Halusinasi 13. Reinforcement Learning 14. OpenAI 15. Generative Pre-trained Transformer
Akhir-akhir ini, AI atau kecerdasan buatan menjadi topik yang hangat dibincangkan dalam berbagai bidang pekerjaan.
Bagi yang belum terlalu memahami AI, ada banyak istilah-istilah yang mungkin sulit dipahami.
Jangan khawatir, berikut istilah-istilah AI yang sering muncul agar detikers bisa lebih mengenali AI. Bahkan jika detikers tidak tertarik terjun ke dalam karir yang bersinggungan langsung dengan AI, ada baiknya mengetahui istilah-istilah ini agar kita bisa berkontribusi dalam diskusi mengenai AI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Istilah-istilah AI dan Pengertiannya
Berikut beberapa istilah AI dan pengertiannya.
1. Artificial Intelligence
AI sendiri adalah singkatan dari Artificial Intelligence atau dalam bahasa Indonesia disebut kecerdasan buatan. Mengutip Coursera, AI adalah kecerdasan manusia yang disimulasikan dan diproses oleh mesin atau sistem komputer.
AI bisa meniru kemampuan manusia seperti komunikasi, pembelajaran, dan kemampuan mengambil keputusan.
2. Algoritma
Algoritma adalah sekelompok aturan yang diberikan kepada suatu AI agar ia mampu melakukan suatu pekerjaan atau memecahkan suatu masalah. Mengutip Microsoft Community Hub, ada beberapa algoritma yang sering digunakan untuk melatih AI, misalnya sebagai berikut.
- Regression: digunakan untuk memperkirakan nilai yang berlanjut. Misalnya, memperkirakan harga.
- Classification: digunakan untuk menentukan label biner. Misalnya, AI akan memperoleh gambar seekor binatang dan ia harus menentukan apakah binatang tersebut anjing atau kucing.
- Clustering: digunakan untuk menentukan label dengan cara mengelompokkan informasi yang serupa. Misalnya, mengelompokkan berbagai lagu ke dalam suatu genre berdasarkan karakteristik lagu-lagu tersebut.
3. Machine Learning
Machine learning adalah bidang ilmu di bawah payung AI. Machine learning menggunakan aspek-aspek ilmu komputer, matematika, dan koding.
Machine learning berfokus mengembangkan algoritma dan model-model yang membantu mesin untuk belajar dari data dan memprediksi pola pada tren dan kebiasaan tanpa bantuan manusia. Semakin banyak data yang dimasukkan ke dalam mesin, semakin tinggi kemampuan mesin untuk membuat keputusan dan memprediksi pola tanpa bantuan manusia.
4. Deep Learning
Deep learning adalah fungsi AI yang mengimitasi cara otak manusia mempelajari informasi baru. Alih-alih harus bergantung pada algoritma yang hanya bisa melakukan tugas tertentu, deep learning memungkinkan AI untuk belajar dari data yang tidak terstruktur tanpa adanya pengawasan.
Teknologi deep learning dapat ditemukan di fitur voice to text pada HP. Mesin menganalisis suara pembicara dan menerjemahkannya ke dalam bentuk teks berdasarkan pengetahuannya tentang cara menginterpretasi audio sebagai bahasa.
5. Large Language Model
Large Language Model atau LLM adalah model AI yang telah dilatih menggunakan teks berjumlah masif sehingga bisa memahami bahasa dan mempelajari pola dan hubungan dalam bahasa. Hasilnya, AI mampu memproduksi teks seperti halnya manusia. Mengutip EM360, dataset LLM berasal dari teks di internet.
Implementasi LLM bisa kita dapati di teknologi chatbot dan ChatGPT. Di kedua teknologi ini, LLM mampu menjawab pertanyaan pengguna dan menghasilkan teks dan gambar dari permintaan pengguna.
LLM juga bisa digunakan untuk memperlancar proses penerjemahan. LLM digunakan untuk menerjemahkan teks secara real time untuk komunikasi global, lokalisasi konten, dan berbagai urusan bisnis internasional.
6. Generative AI
Pernahkah detikers menggunakan teknologi image creation menggunakan AI? Tinggal mengetikkan serangkaian kata, lalu akan muncul gambar yang sesuai dengan perintah kita. Itu adalah salah satu contoh implementasi generative AI.
Mengutip 101 Blockchains, generative AI atau GenAI adalah teknologi yang menggunakan algoritma deep learning dan machine learning untuk memproduksi konten, termasuk teks, video, gambar, dan koding. Generative AI dilatih menggunakan data berskala besar sehingga mampu menemukan dan memprediksi pola dan membuat konten baru.
7. Model Multimodal
Mengutip LeewayHertz, sama seperti manusia yang mampu memproses menggunakan kelima indranya sekaligus, model multimodal adalah suatu sistem AI yang dirancang untuk memproses berbagai input sekaligus.
AI tradisional menggunakan model unimodal yang mengerjakan sebuah tugas spesifik menggunakan satu jenis sampel data saja. Sementara AI dengan model multimodal diajar untuk mengintegrasikan dan menganalisis data dari berbagai sumber, termasuk data teks, foto, video, dan audio.
Oleh karena itu, AI yang memakai model multimodal memiliki pemahaman yang lebih kompleks terhadap suatu data, sebab AI jenis ini mempertimbangkan konteks serta informasi pendukung yang berguna dalam pengambilan keputusan.
Berbagai teknologi AI sekarang menggunakan model multimodal. Contohnya adalah DALL-E, teknologi text to image generator yang menggabungkan 2 model data, yaitu teks dan gambar.
8. Prompts
Prompt adalah istilah bagi instruksi yang dimasukkan oleh pengguna ke sistem AI agar mendapatkan hasil atau output. Prompt yang dimasukkan ke dalam mesin AI harus dirancang dengan detail dan hati-hati agar tidak ada error pada proses interpretasi.
9. Copilot
Mengutip Moveworks, copilot AI adalah interface berbasis percakapan yang menggunakan LLM untuk mendukung pengguna melakukan berbagai pekerjaan di berbagai aplikasi digital. Bisa dibilang, copilot berperan sebagai asisten digital.
Copilot membantu pengguna melakukan berbagai tugas yang repetitif, menganalisis data, dan menghubungkan berbagai platform dan software dalam satu naungan sehingga mudah diakses.
10. Plugin
Plugin adalah komponen software yang menjembatani sistem AI agar bisa berinteraksi dengan aplikasi dan layanan eksternal. Plugin menyediakan sebuah interface yang bisa digunakan oleh sistem AI untuk berkomunikasi dan melakukan pekerjaan dengan aplikasi eksternal. Data dan perintah spesifik akan diserahkan dari AI kepada plugin, lalu plugin berinteraksi dengan sistem eksternal.
11. Responsible AI
Responsible AI atau AI yang bertanggung jawab berarti menggunakan sistem AI dengan tujuan memberikan dampak positif pada penggunanya. Responsible AI mempertimbangkan berbagai implikasi sistem AI, bukan hanya kemampuan teknologinya saja.
Misalnya, dalam fase merancang sistem AI, framework responsible AI akan menganalisis kemungkinan adanya bias yang memihak kelompok tertentu, risiko keamanan dan privasi, serta dampak secara etis.
12. Halusinasi
Halusinasi merujuk pada situasi ketika sistem AI memproduksi output yang tidak relevan, tidak masuk akal, atau tidak faktual. Misalnya, AI dengan model LLM seperti ChatGPT bisa saja memberikan jawaban yang tidak faktual atas pertanyaan atau perintah yang dimasukkan. Halusinasi bisa terjadi jika model AI tidak memiliki data dan informasi terkini.
13. Reinforcement Learning
Reinforcement learning adalah tipe machine learning di mana sistem AI belajar membuat keputusan dengan cara berinteraksi dengan lingkungan. Tanggapan diberikan melalui sinyal yang menandakan hukuman atau hadiah.
Mengutip Synopsys, dalam proses reinforcement learning, AI tidak perlu diberi data terpisah lagi. Data yang dijadikan bahan latihan diperoleh langsung dari interaksi AI dengan lingkungannya.
14. OpenAI
Saat berbicara tentang AI, kita sering mendengar istilah OpenAI. OpenAI adalah organisasi riset yang berfokus dalam pengembangan kecerdasan buatan yang aman dan bermanfaat. Sejak didirikan pada tahun 2015, OpenAI telah memiliki berbagai produk yang digunakan secara luas, seperti GPT, DALL-E, dan Whisper.
15. Generative Pre-trained Transformer
Generative pre-trained transformer mungkin lebih dikenal dengan singkatannya, yaitu GPT. Model rancangan OpenAI ini dilatih menggunakan dataset besar tanpa pengawasan dengan tujuan memproduksi teks. GPT mampu menganalisis rangkaian kata dan memprediksi kata yang akan muncul selanjutnya.
Mengutip Encord, GPT telah digunakan untuk memproduksi percakapan realistis antara manusia dan chatbot, dan bahkan bisa digunakan untuk menulis artikel berita dan cerita fiksi.
Tetapi, GPT juga memiliki kelemahan. GPT belajar dari data yang mungkin mengandung bias dan asumsi, sehingga teks yang diproduksi pun bisa mengandung bias.
Itu dia beberapa istilah AI yang sering muncul dalam pembicaraan mengenai kecerdasan buatan. Semoga membantu detikers agar tidak bingung lagi, ya!
Simak Video "Deretan Laptop Acer di 2024: Varian Swift-Helios"
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)