• Home
  • Berita
  • Tato Yesus Ditemukan di Tubuh Berusia 1.300 Tahun Asal Sudan

Tato Yesus Ditemukan di Tubuh Berusia 1.300 Tahun Asal Sudan

Redaksi
Dec 21, 2023
Tato Yesus Ditemukan di Tubuh Berusia 1.300 Tahun Asal Sudan
Jakarta -

Para ilmuwan di Sudan menemukan tato yang mengacu pada Yesus Kristus di tubuh berusia 1.300 tahun yang digali di pemakaman dekat biara abad pertengahan.

"Ini adalah kedua kalinya tato ditemukan di Nubia abad pertengahan, di situs Ghazali," sebut Polish Centre of Mediterranean Archaeology (PCMA) di Warsawa University, dikutip dari Live Science, Kamis (21/12/2023).

Anggota PCMA melakukan penggalian dan penelitian di situs tersebut. Untuk diketahui, Nubia adalah wilayah yang meliputi bagian Mesir dan Sudan modern.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditemukan di kaki kanan seseorang yang kemungkinan besar adalah laki-laki, tato tersebut memiliki simbol 'Chi-Rho' bersama dengan huruf Yunani alpha dan omega.

Para peneliti menjelaskan, simbol Chi-Rho menggabungkan huruf Yunani 'chi' dan 'rho' untuk membentuk singkatan Kristus. Mereka mencatat bahwa singkatan ini pertama kali muncul sekitar tahun 324 M, ketika Konstantinus menjadi kaisar Kekaisaran Romawi.

Sedangkan huruf alfa dan omega yang menyertainya, dijelaskan dalam pernyataan PCMA, adalah huruf pertama dan terakhir dari alfabet Yunani dan mewakili keyakinan Kristen bahwa Tuhan adalah awal dan akhir dari segalanya.

"Lokasi tato di kaki kanan sangat menarik, karena Kristus mungkin pernah dipaku di tempat ini selama penyalibannya," kata Robert Stark ahli bioarkeologi dari PCMA, dan Kari Guilbault ahli bioarkeologi yang mempelajari praktik tato di Purdue University di Indiana. Stark dan Guilbault adalah bagian dari tim yang menemukan dan menganalisis tato tersebut.

Meskipun tato itu menunjukkan bahwa orang tersebut adalah seorang Kristen, tidak diketahui jelas apakah mereka adalah seorang biarawan atau orang biasa.

Stark dan Guilbault mengatakan, orang itu tidak dimakamkan di pemakaman yang sama dengan para biksu di biara tersebut, melainkan di kuburan yang mungkin telah digunakan oleh orang-orang dari komunitas terdekat.

"Penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa orang itu hidup antara tahun 667 dan 774. Pada saat itu, agama Kristen adalah agama utama di wilayah tersebut dan dengan demikian menjadi sangat umum," kata Stark dan Guilbault.

Individu tersebut kemungkinan berusia antara 35 hingga 50 tahun ketika meninggal. Jasadnya ditemukan dalam penggalian yang dilakukan pada tahun 2016, namun tato tersebut baru saja terungkap dengan tambahan analisis pasca penggalian dan fotografi spektrum penuh.

Penggalian dilakukan di situs Ghazali antara tahun 2012 hingga 2018 oleh tim Polandia-Sudan yang dipimpin oleh Artur Obłuski, seorang profesor arkeologi di Warsawa University. Analisis terhadap temuan ini sedang berlangsung.



Simak Video "RI Minta Belanda Kembalikan 472 Benda Bersejarah: Arca-Fosil Manusia Kera"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)
back to top