Tak Sekadar Guncangan, Dampak Gempa Bumi Bisa Sangat Menghancurkan
Gempa bumi dengan guncangan yang cukup besar bisa berdampak hancurnya infrastruktur, bahkan bisa sampai menelan korban jiwa. Dampak gempa bumi bisa dialami siapa saja, dengan tingkat keparahan berbeda-beda, tergantung besar ataupun kecilnya guncangan gempa.
"Yang kita khawatirkan bahwa dampak goncangan tersebut bisa mempengaruhi banyak hal termasuk infrastruktur di sekitar kita, mempengaruhi bangunan. Jadi kalau bangunan kita tidak dipersiapkan untuk menahan goncangan bangunannya bisa rusak," kata Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc., saat live Eureka! Edisi ke-14 'Bumi Patah', Senin (6/3).
Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) Institut Teknologi Bandung (ITB) ini memberi contoh saat gempa Palu tahun 2018, Jembatan Kuning Palu yang ikonik itu pun bisa patah bahkan roboh. Irwan merinci setidaknya lima dampak gempa bumi.
1. Guncangan
Ketika gempa terjadi, sesar atau bidang sumber gempa mengalami robek hingga kedalaman tertentu. Robekan ini menghasilkan gelombang gempa yang dirasakan dalam bentuk guncangan sampai ke permukaan.
"Jadi gempa terjadi sebagai sebuah proses di dalam bumi, tapi respons dari gempa menghasilkan guncangan di permukaan," sebutnya.
2. Robekan
Gempa tak hanya memunculkan guncangan di permukaan, tetapi juga robekan pada bidang gempa di dalam Bumi. Contohnya adalah gempa Aceh pada Desember 2004 dengan magnitudo 9,17.
Yang terjadi di bawah Bumi adalah, gempa diawali di sebuah titik di bawah Pulau Semeuleu kemudian robek dan melebar hampir 18, kemudian menyebar terus sampai panjangnya mendekati 1.000 km.
3. Tsunami
Guncangan yang terjadi saat gempa merobek bidang gempa selanjutnya menyebabkan permukaan tanah bergeser tak hanya secara mendatar, tetapi juga bisa naik dan berdampak tsunami.
"Kalau gempanya di laut, tiba-tiba ada bagian yang naik seperti terjadi di Aceh (2204), naiknya itu bisa belasan meter. Pada saat naik bagian yang ada di laut, maka volume air pun akan terangkat. Saat air terangkat, kemudian menghasilkan tsunami," jelas Irwan.
4. Longsor
Gempa bumi juga merupakan salah satu penyebab longsor terjadi. Pasalnya, gempa menyebabkan getaran dan tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah. Ini menyebabkan longsornya lereng-lereng di tebing atau gunung. "Guncangan yang kuat itu bisa menghasilkan longsoran," kata Irwan.
5. Lekuifaksi
Guncangan kuat pada lapisan tanah lunak, bisa menyebabkan lekuifaksi, yaitu fenomena hilangnya kekuatan lapisan tanah akibat beban getaran gempa.
"Lapisan yang kaya dengan air akan jenuh, kemudian loose, lalu airnya diguncang terkompaksi (penekanan partikel sehingga membentuk massa padat), akhirnya naik ke atas dan terjadi lekuifaksi," tutup Irwan.
Simak Video "Sering Terjadi Gempa Bumi, Benarkah Tanda Kiamat?"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)