Saat Gempa, Ini yang Terjadi di Dalam Bumi
Gempa adalah proses pelepasan energi akibat akumulasi yang lama, kemudian lepas secara tiba-tiba menimbulkan peristiwa bergetar atau berguncangnya bumi. Sebenarnya, apa sih yang terjadi di dalam Bumi saat terjadi gempa?
Dalam live Eureka! Edisi ke-14 'Bumi Patah', Senin (6/3) Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc., menjelaskan bahwa gempa bukan sebuah titik, melainkan sebuah bidang karena meluas.
"Awal gempa atau episentrum diawali dari sebuah titik kemudian titik tersebut menyebar menjadi robek, menjadi sebuah bidang. Jadi kemudian robeknya itu di sebuah titik awal tapi kemudian pelan-pelan melebar dan akhirnya menghasilkan sebuah bidang gempa," jelas Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.
Ia memberikan contoh, bidang gempa Yogyakarta pada Mei tahun 2006 dengan magnitudo 6,2. Bidang gempa memiliki panjang kira-kira 22 kilometer. "Jadi diawali dari sebuah titik tapi kemudian menyebar sepanjang 22 kilo (km)," sebutnya.
Contoh lainnya adalah gempa Aceh pada Desember 2004 dengan magnitudo 9,17. Yang terjadi di bawah Bumi adalah, gempa diawali oleh sebuah titik di bawah Pulau Semeuleu kemudian robek dan melebar hampir 18, kemudian menyebar terus sampai panjangnya mendekati 1.000 km.
"Ini adalah salah satu gempa terlama dan terpanjang yang tercatat dalam sejarah manusia waktunya adalah 600 detik. Jadi perlu waktu 600 detik untuk merobek bidang sepanjang hampir 1.000 km," jelasnya.
Jadi, ketika gempa, sesar atau bidang sumber gempa mengalami robek hingga kedalaman tertentu. Contohnya gempa Cianjur merobek bidang gempa hingga sepanjang 9-15 km.
"Pada saat robek, menghasilkan gelombang gempa yang dirasakan sampai ke permukaan. Jadi gempa terjadi sebagai sebuah proses di dalam bumi, tapi respons dari gempa menghasilkan guncangan di permukaan," simpulnya.
Simak Video "Bumi Patah"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)
