Ukraina Minta PlayStation, Xbox, dan Steam Blokir Game Atomic Heart
Perseteruan antara Ukraina dengan Rusia menyerempet ke berbagai sektor. Salah satunya menyenggol Industri game, yang mana Ukraina meminta kepada dunia agar memblokir permainan berjudul Atomic Heart.
Wakil Perdana Menteri Ukraina, Mykhailo Fedorov, telah mengirim surat cinta kepada Sony, Microsoft, dan Valve. Dirinya meminta kepada ketiganya untuk memblokir peredaran game itu.
Seperti yang diketahui, Sony punya PlayStation Store, Xbox dengan Microsoft Store, dan Valve yang mengandalkan Steam untuk mengedarkan game kepada penggemarnya. Fedorov ingin mereka melarang Atomic Heart beredar di masing-masing etalase jual beli game tersebut.
Dikutip dari The Gamer, Selasa (7/3/2023), Fedorov menyampaikan kalau Rusia berupaya memanfaatkan industri game, untuk melakukan propaganda digital dengan cara baru. Diketahui kalau developer game ini berasal dari Rusia, bernama Mundfish yang saat ini berkantor pusat di Siprus.
Oleh sebab itu, menurut Fedorov bakal ada potensi Mundfish mendanai perang Rusia melawan Ukraina. Ia mengatakan, uangnya bisa berasal dari penjualan game tersebut.
"Permintaan resmi untuk melarang penjualan game Atomic Heart. Saya yakin tidak satu pun dari bisnis ini mendukung rezim berdarah, pembunuhan, atau meromantisasi komunisme. Propaganda digital Rusia tingkat baru menggunakan industri game," tulis Federov di Twitter.
[Gambas:Twitter]
Dari postingannya di media sosial milik Elon Musk itu, terlihat bahwa Federov mengirimkan surat kepada para petinggi raksasa video game. Ada nama-nama besar seperti CEO Sony Interactive Entertainment, Jim Ryan, lalu President dan CEO Sony Corporation, Kenichiro Yoshida, kemudian Vice Chair dan President Microsoft Coporation, Brad Smith, dan terakhir CEO Valve Coporation, Gabe Newell.
Postingannya sudah mendarat di Twitter sejak tanggal 3 Maret 2023 lalu. Namun setelah ditelusuri, detikINET masih menemukan Atomic Heart di Steam, PlayStation Store, dan juga Microsoft Store.
Masih belum diketahui apakah game ini akan benar-benar lenyap atau tidak. Hingga saat ini, ketiga raksasa video game yang dikirim surat masih belum memberikan tanggapannya.
Simak Video "Ibu Negara Ukraina Singgung Pelanggaran HAM Rusia Selama Invasi"
[Gambas:Video 20detik]
(hps/fay)
