• Home
  • Berita
  • Survei Ungkap Ekonomi Aplikasi Indonesia Ketinggalan dari Malaysia

Survei Ungkap Ekonomi Aplikasi Indonesia Ketinggalan dari Malaysia

Redaksi
Sep 11, 2023
Survei Ungkap Ekonomi Aplikasi Indonesia Ketinggalan dari Malaysia
Jakarta -

Survei Access Partnership mengungkap statistik terbaru ekonomi aplikasi Indonesia di Google Play Store dan Android. Laporan ini menemukan saat ini ada lebih dari 10.000 developer aplikasi di Indonesia yang membuat lebih dari 42.000 aplikasi.

Ekosistem aplikasi ini menyumbang sekitar 162.000 pekerjaan langsung, tidak langsung, dan tambahan di ekonomi aplikasi Indonesia. Tapi menurut Senior Advisor untuk Indonesia di Access Partnership Abhineet Kaul, angka tersebut terbilang rendah jika dibandingkan dengan negara yang memiliki ukuran ekonomi serupa.

"Jika dibandingkan dengan negara lain, tentu saja angka 162.000 itu sedikit lebih rendah dibandingkan ekosistem lain yang berukuran sama. Indonesia memiliki ekonomi digital yang cukup besar tapi ekonomi aplikasinya cukup kecil," kata Abhineet dalam media briefing di Jakarta, Senin (11/9/2023).

"Kita bicara 10.000 developer, 42.000 aplikasi. Jika dibandingkan dengan negara serupa, misalnya Malaysia, itu angkanya lebih tinggi, angkanya cukup tinggi per kapita," sambungnya.

Abhineet menjelaskan masih ada lima tantangan besar yang harus diselesaikan untuk mengembangkan ekonomi aplikasi di Indonesia. Lima tantangan itu antara lain kesenjangan digital, infrastruktur digital yang belum merata, adopsi UMKM yang rendah, kurangnya talenta digital, dan pasar aplikasi yang masih baru.

Salah satu tantangan yang menjadi perhatian Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal adalah rendahnya adopsi digital oleh UMKM. Padahal selama pandemi ada 770.000 UMKM

"Penggunaan platform digital dari SMEs, jadi small-medium enterprises, itu 56-58% menggunakan platform digital. Mereka sangat digital savvy, mereka bisa menggunakan teknologi digital," jelas Fithra dalam kesempatan yang sama.

"Tapi untuk yang kelas mikro, itu antara 32-33%, jadi permasalahannya di situ. Meskipun di sisi lain saya lebih melihatnya setengah gelas penuh, karena 32% ini tumbuh dari periode-periode sebelumnya," sambungnya.

Untuk menumbuhkan ekonomi aplikasi di Indonesia, Access Partnership mengusulkan empat solusi yang dapat diambil oleh pengambil kebijakan seperti memperkuat akses internet dan infrastruktur digital, serta mendukung UMKM untuk transformasi digital.

Selain itu, Indonesia juga diminta membangun kemampuannya sebagai pusat teknologi regional. Tidak ketinggalan, meningkatkan kualitas talenta digital yang setiap tahunnya masih kekurangan 600.000 pekerja teknologi setiap tahunnya.

"Dan itu termasuk banyak developer aplikasi, banyak software engineer, yang bisa mengembangkan aplikasi saat ini. Jadi ada kesenjangan besar dari sudut pandang keterampilan juga," ujar Abhineet.



Simak Video "Bicara Ekonomi Digital RI, Telkom Siap Kolaborasi dengan Pelaku Usaha"
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/fay)
back to top