Developer Aplikasi Lokal Raup Rp 1,5 Triliun Setahun dari Google Play
Ekonomi aplikasi di Indonesia terus berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan hasil survei menunjukkan developer Indonesia meraup pendapatan lebih dari Rp 1,5 triliun dari aplikasi yang mereka pasang di Google Play Store.
Informasi ini diketahui lewat survei yang dilakukan oleh Access Partnership, konsultan teknologi asal Inggris. Dari survei yang meliputi 500 konsumen dan 300 developer ini, mereka menemukan ada lebih dari 10.000 developer aplikasi di Indonesia yang aktif di Google Play dan memiliki lebih dari 42.000 aplikasi.
Dari puluhan ribu aplikasi tersebut, developer Indonesia memperoleh pendapatan sebesar Rp 1,5 triliun pada tahun 2022. Segmen aplikasi yang mengantongi pemasukan paling besar adalah media sosial, gaming, produktivitas, dan e-commerce.
"Menariknya, 28% dari pendapatan ini berasal dari pengguna di luar negeri, pengguna non-orang Indonesia," kata Senior Advisor untuk Indonesia di Access Partnership Abhineet Kaul dalam media briefing di Jakarta, Senin (11/9/2023).
"Sebagian besar berasal dari negara-negara Asia Tenggara, Timur Tengah, di mana banyak kesamaan bahasa internal. Tapi 28% itu angka yang cukup signifikan," sambungnya.
Survei Access Partnership menunjukkan 84% developer aplikasi lokal sudah merambah pasar global, dan 91% developer memiliki basis pengguna global di luar Indonesia.
Senior Advisor untuk Indonesia di Access Partnership Abhineet Kaul (tengah) Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET |
Pertumbuhan ekonomi aplikasi di Indonesia juga didorong oleh ketersediaan ponsel pintar, terutama Android, dengan harga yang lebih terjangkau. Saat ini ada 97 juta orang Indonesia yang terhubung ke internet melalui ponsel dan menyumbangkan Rp 653 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) selama lima tahun terakhir dibandingkan jika tidak ada Android di pasar.
Abhineet menjelaskan ekonomi aplikasi yang terus berkembang ini memiliki efek domino yang cukup signifikan, terutama dalam mendorong terbentuknya startup baru dan penciptaan lapangan kerja khususnya pekerja lepas atau freelance.
Survei Access Partnership menunjukkan ekonomi aplikasi berhasil menciptakan 162.000 pekerjaan yang dibagi dalam tiga sektor yaitu langsung, tidak langsung, dan tambahan. Tidak hanya itu, ekonomi aplikasi juga berhasil mengaktifkan delapan juta pekerjaan di berbagai jenis aplikasi.
"Contohnya, developer game, aplikasi antar makanan, operator transportasi," jelas Abhineet.
Simak Video "5 Aplikasi Ini Berbahaya, Jangan Sampai Ada di HP Anak Anda!"
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/fay)