Survei Samsung: 54% Gen Z Suka Timbun Gadget Bekas
Samsung belum lama ini merilis hasil survei soal pandangan publik terhadap sampah elektronik (e-waste). Ternyata banyak dari responden yang mengaku suka menimbun gadget lamanya.
Informasi ini datang dari Green Print Survey yang dilakukan Samsung bersama Morning Consult. Mereka menjaring 2.210 responden berusia 18 tahun ke atas di Amerika Serikat dan menanyakan pendapat mereka soal masalah sampah elektronik.
Menurut hasil survei, hampir 50% responden setuju bahwa sampah elektronik merupakan masalah besar yang berpengaruh pada perubahan iklim. Tapi 72% responden mengaku mereka tidak pernah mendaur ulang perangkat elektroniknya.
Ternyata, sebagian besar responden lebih memilih menyimpan perangkat elektroniknya yang sudah usang. 36% responden mengaku memiliki laci khusus untuk menyimpan perangkat elektronik lawas. Angka itu naik hingga 54% untuk anak muda Gen Z.
Alasannya bermacam-macam, tapi sebagian besar mengaku sudah sangat nyaman dengan gadget-nya sampai tidak ingin berpisah. Samsung menyebut fenomena ini sebagai 'Digital FOMO' (fear of missing out atau takut ketinggalan).
24% responden mengatakan mereka takut kehilangan foto-foto yang ada di ponsel lamanya. 23% mengaku menyimpan gadget lamanya untuk jaga-jaga jika gadget barunya bermasalah, seperti dikutip dari Tech Radar, Senin (17/10/2022).
Selain itu, pengguna ponsel dari generasi lebih tua juga khawatir informasi sensitif dari ponsel lawasnya akan bocor. 25% responden berusia lebih tua mengatakan mereka masih menyimpan gadget lamanya karena berisi banyak informasi sensitif yang dikhawatirkan bisa bocor.
Sementara pengguna ponsel dari Gen Z mengaku lebih percaya diri dengan keamanan software di gadget-nya. Gen Z juga lebih sering menyimpan ponsel bekasnya untuk diberikan kepada orang lain sebagai hadiah.
Masalah sampah elektronik yang disebabkan oleh ponsel atau gadget lawas memang makin mengkhawatirkan. Menurut penelitian Waste Electrical and Electronic Equipment Forum (WEEE), ada lebih dari lima miliar HP yang akan menjadi sampah tahun ini.
Sayangnya, hampir semua ponsel akan ditimbun, dibuang, atau dibakar sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan dan kesehatan. Padahal ponsel mengandung banyak mineral dan komponen yang bisa didaur ulang, termasuk emas, tembaga, perak, dan paladium.