Super Sulit, Melihat Kilatan Hijau Saat Matahari Terbenam

Jika kalian beruntung berada di tempat dan waktu yang tepat, kalian bisa menyaksikan kilatan hijau saat Matahari melewati cakrawala. Fenomena ini sulit dipahami, dan karenanya jadi sangat menarik untuk mencari tahu tentang kilatan cahaya hijau ini.
Dikutip dari IFL Science, Rabu (16/11/2022) kilatan hijau saat Matahari terbenam ini merupakan fenomena optik yang relatif langka. Kilatan hijau hanya dapat diamati di bawah kombinasi yang tepat dari kondisi atmosfer, struktur lanskap di sekitarnya, dan keberuntungan.
Kilatan hijau hanya dapat diamati saat matahari terbit dan terbenam, karena muncul saat potongan terakhir Matahari tampak menjauh dari garis cakrawala.
Cahaya ini biasanya terlihat di perairan atau gurun yang luas, karena membutuhkan udara yang jernih dan pemandangan cakrawala yang tidak terhalang. Tapi, kilatan hijau bisa juga terlihat saat cakrawala dilihat dari posisi tinggi seperti pesawat terbang, gunung, atau gedung tinggi.
Berdasarkan hasil dari pengamatan kondisi flash hijau ideal yang konsisten, kilatan cahaya hijau paling sering dilihat di Cerro Paranal, Chile. Gunung setinggi 2.635 mdpl di Gurun Atacama, Chile ini juga merupakan rumah bagi Very Large Telescope milik European Southern Observatory.
Kondisi di gunung sangat bersahabat dengan kilatan hijau, sehingga observatorium mereka bahkan mampu menangkap gambar kilatan hijau di Bulan.
Adapun panjang kilatan hijau bergantung pada kecepatan Matahari terbenam atau terbit, biasanya antara satu dan tiga detik. Pengamatan terlama kilatan hijau tercatat berlangsung selama 35 menit.
Disaksikan oleh ekspedisi Laksamana Byard tahun 1929 di pangkalan Little American di Antartika, penampakan kilatan hijau memanjang secara besar-besaran adalah akibat dari lambatnya Matahari terbenam di daerah kutub.