Sudah Dipakai di 775 Pesawat, Fitur Ini Jadi Penyelamat Jika Pilot Mendadak Kolaps
Fitur untuk mendaratkan pesawat secara autonomous bukan lagi cerita khayalan. Diklaim sudah ada 775 pesawat di dunia yang dilengkapi sistem canggih yang bisa mengambil alih kontrol pesawat jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada pilot.
Pada pesawat komersial, mungkin ada co-pilot yang dapat mengambil alih kemudi saat menghadapi situasi demikian. Lain halnya dengan pesawat kecil yang umumnya hanya memiliki seorang pilot, penumpang dengan keterbatasan skill tentu tidak selalu bisa diharapkan untuk bisa mendaratkan pesawat.
Presiden dan CEO Garmin, Cliff Pemble, menyebut sistem pendaratan autonomous merupakan salah satu inovasi paling mutakhir di dunia aviasi atau penerbangan. Dikembangkan sejak 2011, sistem besutan Garmin yang dinamakan Autoland kini sudah tersedia di pasaran.
"Ini (Autoland) adalah pertama kalinya ada sistem yang bisa mendaratkan pesawat secara autonomous, yang sudah tersedia secara komersial dan sudah tersertifikasi," katanya dalam temu media di Sheraton Overland Park, Kansas City, Rabu (15/5).
Sistem Autoland bisa diaktifkan oleh penumpang dengan memencet tombol yang tersedia, atau bisa juga aktif sendiri ketika mendeteksi pilot yang tidak responsif. Dengan segera, sistem ini akan melakukan kalkulasi untuk mencari landasan terdekat yang memungkinkan untuk didarati dengan memperhitungkan berbagai faktor termasuk panjang landasan, cuaca, kontur medan, dan kapasitas bahan bakar.
Untuk mewujudkan sistem autonomous Autoland, Garmin seperti disampaikan Cliff, mengintegrasikan seluruh kemampuan yang dimiliki. Mulai dari sistem navigasi, GPS (Global Positioning System), radar, dan sistem autopilot yang sudah lebih dulu ada.
Menurut direktur senior sales dan marketing aviasi Garmin, Dan Lind, gagasan untuk mengembangkan Autoland dimulai pada 2010. Idenya adalah mencari solusi untuk membuat sistem yang bisa mengambil alih pesawat ketika pilot tidak memungkinkan untuk mendaratkan pesawat karena mengalami kondisi darurat.
"Kami punya teknologi, kami bisa mengembangkannya untuk bisa mengambil alih pesawat, secara aman meng-aviasi, me-navigasi, dan mengkomunikasikan, untuk menemukan landasan yang paling tepat lalu mendaratkan pesawat dan menyelamatkan orang-orang," kata Dan saat mengawali kunjungan media ke hangar Garmin di New Century AirCenter, Olathe, Kansas.
Pengembangan lewat berbagai eksperimen segera dimulai pada 2011, lalu simulasi pendaratan di angkasa pertama kali dilakukan pada 2014. Simulasi tersebut dilakukan berkali-kali sehingga didapatkan data yang cukup aman untuk mengujinya dengan pendaratan yang sesungguhnya.
"Tahun 2016 adalah pendaratan Autoland yang pertama," ujar Dan, sembari memutarkan dokumentasi pendaratan Autoland pertama di landasan yang berjalan sukses tanpa intervensi pilot.
Sekitar Oktober 2019, Garmin mengumumkan Autoland dan mendapatkan sertifikasi dari Federal Aviation Administration (FAA) pada 2020. Di tahun yang sama, sebuah pesawat jenis Piper M600 menjadi yang pertama melakukan pendaratan dengan sistem mutakhir tersebut.
"Saat ini kami punya sekitar 775 pesawat dengan Autoland yang terbang, dan angkanya akan terus bertambah," pungkasnya.
Simak Video "Cobain Terbang Pakai Pesawat Buatan Garmin"
[Gambas:Video 20detik]
(up/rns)