• Home
  • Berita
  • Startup Ini Uji Coba Praktik Berbahaya 'Meredupkan' Matahari

Startup Ini Uji Coba Praktik Berbahaya 'Meredupkan' Matahari

Redaksi
Jan 15, 2023
Startup Ini Uji Coba Praktik Berbahaya 'Meredupkan' Matahari

Gagasan 'solar geoengineering' atau menembakkan partikel stratosfer untuk mengurangi panas Matahari, kadang dijuluki meredupkan Matahari, dianggap akan membantu mengurangi pemanasan global dan perubahan iklim. Bahkan sebuah startup bernama Make Sunsets mengaku telah mencobanya.

Dilaporkan Washington Post, CEO dan pendiri perusahaan itu, Luke Iseman, telah menerbangkan balon helium berisi sulfur dioksida di atas Baja California di Meksiko tahun lalu.

Tujuannya seperti dikutip detikINET dari Futurism, adalah agar balon melepaskan partikel sulfur dioksida di titik tinggi dan memantulkan kembali sinar matahari ke angkasa. Menurut MIT, aksi ini meski berskala kecil dan metodologinya tidak canggih, kemungkinan besar menandai pertama kalinya ada yang benar-benar mencoba melakukan hal seperti itu.

Make Sunsets jalan terus walau banyak kritik atas upaya geoengineering. Kalangan ilmuwan cemas tentang dampaknya pada pola cuaca regional, pertanian dan lainnya. Selain itu, belum ada bukti sahih teknologi ini berhasil.

"Kondisinya di dunia sains saat ini tidak cukup baik baik untuk menolak, atau menerima, apalagi menerapkannya," kata Janos Pasztor, direktur Carnegie Climate Governance Initiative, menambahkan bahwa itu adalah ide sangat buruk.

Terlepas dari banyak kritik, gagasan geoengineering telah mendapatkan cukup banyak momentum akhir-akhir ini. Pada tahun 2021, National Academy of Science merekomendasikan agar AS mengupayakan gagasan tersebut mengingat krisis iklim yang terus meningkat.

Singkatnya, sebagian besar ilmuwan sepakat bahwa penelitian lebih lanjut perlu dilakukan sebelum kita dapat mulai mengirimkan zat kimia dalam jumlah besar ke atmosfer untuk menangkal sinar matahari yang memanas.

Saat ini, ada banyak alasan untuk bersikap skeptis. Misalnya, ada kecemasan bahwa upaya geoengineering surya dapat berdampak buruk pada seluruh wilayah di dunia, sehingga mengabaikan batas geopolitik.

"Siapa yang mengatakan boleh melakukannya dan jika dilakukan, berapa banyak dan di mana serta di bawah perlindungan apa dan dengan siapa yang bertanggung jawab?" cetus profesor hukum lingkungan UCLA Edward Parson.

back to top