Startup Ini Bikin Vending Machine untuk Cetak Dokumen
Inventing.id, startup binaan Startup Studio batch ke-6 merilis Printbox 3.0, vending machine untuk mencetak dokumen sekaligus menjual materai.
Printbox 3.0 yang dirilis pada 9 Juni ini adalah penerus dari Printbox generasi sebelumnya yang sudah ada sejak September 2022. Printbox diklaim sudah membantu lebih dari 51 ribu mahasiswa dengan menyederhanakan proses pencetakan dokumen, juga mengurangi waktu tunggunya.
Printbox lahir dari kegelisahan pendirinya yang melihat antrean panjang di konter cetak di sekitar kampus dan proses cetak yang melelahkan. Dalam metode cetak konvensional, dibutuhkan waktu hingga 20 menit hanya untuk mencetak satu lembar dokumen.
"Ketika saya sedang mengerjakan tugas akhir, saya membutuhkan dokumen hardcopy, dan butuh waktu 20 menit untuk mencetaknya karena harus menunggu antrian mahasiswa yang mengirimkan dokumen melalui WhatsApp atau mencari flashdisk mereka di tas," kata Alif Hikmah Fikri, salah satu pencipta Printbox, dalam keterangan yang diterima detikINET, Jumat (9/6/2023).
"Setelah mengalami kelelahan menunggu itu, sebagai seorang engineer, kami dapat dengan mudah membuat sebuah situs web yang dapat menerima dokumen dan memfasilitasi pembayaran," tambahnya.
Lewat Printbox, pengguna cukup mengunggah dokumen yang mau dicetak ke cloud, lalu lokasi Printbox terdekat untuk mencetak dokumen tersebut. Alif menjanjikan servernya ini terkunci dengan aman, sehingga data milik pengguna tak bisa diakses tanpa izin. Setelah dicetak pun, datanya akan otomatis terhapus.
Printbox merupakan salah satu produk dari Inventing.id - startup yang bergerak di bidang pengembangan produk berbasis teknologi hardware di Indonesia. Startup ini adalah partisipan dari program binaan Startup Studio batch 6 tahun 2023 di bawah naungan Kementrian Komunikasi dan Informatika.
Saat ini, Printbox telah hadir di beberapa kota besar seperti Jabodetabek, Bandung, Semarang, Malang, dan telah memiliki 50 unit Printbox yang beroperasi membantu mahasiswa di berbagai kampus.
Setelah beroperasi selama kurang lebih 10 bulan, Inventing sebagai startup pencipta Printbox akan meluncurkan Printbox versi terbaru, yakni Printbox 3.0. Versi terbaru ini tidak hanya mampu menyediakan layanan cetak dokumen, tetapi juga memungkinkan pembelian meterai 10.000 secara otomatis (vending stamp), pengelolaan limbah kertas, dan layanan publikasi iklan di layar 43 inci yang ada di Printbox.
Diharapkan fitur ini dapat memaksimalkan utilitas Printbox dan membantu komunitas akademik kampus ketika menggunakan Printbox, di mana kebutuhan akan membeli meterai sangat dibutuhkan di kalangan mahasiswa.
Selain itu, tim Inventing juga melihat banyaknya mahasiswa yang memiliki kertas tak terpakai menumpuk di kamar atau rumah sebagai masalah yang sering terjadi. Oleh karena itu, utilitas Printbox dapat menjadi sarana untuk mengumpulkan kertas bekas yang tidak terpakai di lingkungan kampus.
"Kertas bekas yang tidak terpakai di lingkungan kampus bisa mencapai ribuan ton setiap tahun, namun belum ada yang mengelola masalah ini. Bayangkan, setiap mahasiswa minimal mencetak 10 lembar per semester, artinya setiap tahunnya terdapat minimal 20 lembar per mahasiswa. Jika dikalikan dengan jumlah mahasiswa Indonesia yang mencapai 7 juta, jumlah kertas bekas yang beredar bisa mencapai minimal 140 juta lembar," kata Alif.
"Kami berencana untuk mengkonversi kertas bekas ini menjadi program beasiswa yang akan diberikan kepada mahasiswa yang membutuhkan, sehingga kertas bekas yang sebelumnya tidak memiliki nilai bisa menjadi beasiswa berharga bagi mahasiswa," tutupnya.
Rencananya, Printbox 3.0 akan terus difokuskan pada kerja sama dengan lebih banyak kampus dan sekolah, terutama di Pulau Jawa, hingga akhir 2024. Targetnya adalah memiliki total 10.000 unit Printbox yang beroperasi dalam periode tersebut.
Simak Video "Di Balik Badai PHK Bisnis Startup"
[Gambas:Video 20detik]
(asj/fay)