Setelah Pandemi COVID, Pengguna Cenderung Lebih Cepat Ganti iPhone
Sebuah data penelitian yang dilakukan oleh Consumer Intelligence Research Partners (CIRP) mengungkapkan bahwa orang-orang saat ini menggunakan iPhone mereka lebih lama sebelum menggantinya ke iPhone terbaru. Pergeseran tren ini diamati selama pandemi COVID-19.
Selama bertahun-tahun, usia rata-rata ponsel terakhir yang dimiliki pembeli iPhone terus meningkat. Misalnya, pada Maret 2019 sebanyak 26% pembeli iPhone memegang ponsel lamanya selama tiga tahun atau lebih.
Tren ini dimulai ketika rencana pembelian cicilan harga penuh menggantikan kontrak harga bersubsidi selama dua tahun antara 2015 hingga 2017 dan terus berkembang.
Dari 2019 hingga pandemi COVID-19 rentang waktu pembeli iPhone menyimpan ponsel lama mereka terus meningkat. Pada Maret 2021, 34% pembeli iPhone mengganti ponsel yang berusia minimal tiga tahun.
Namun, tren tersebut berubah sejak masa setelah pandemi. Dalam data tahun yang berakhir Maret 2022, hanya 20% pembeli ponsel baru yang memiliki ponsel berusia tiga tahun atau lebih. Sebaliknya, 38% melaporkan memiliki ponsel terakhir yang berusia dua tahun atau kurang.
Kemudian, pada Maret 2023 trennya berbalik lagi dan usia telepon pensiunan meningkat. Pada tahun yang berakhir Maret 2023, 31% pembeli memiliki ponsel lama yang berusia tiga tahun atau lebih.
Melansir dari Apple Insider, profil usia tersebut hampir identik dengan tahun yang berakhir Maret 2020, yang menandai dimulainya pandemi COVID-19. CIRP memiliki penjelasan tentang apa yang bisa terjadi.
Selama pandemi, orang cenderung tertarik untuk mendapatkan atau meningkatkan ke teknologi seluler terbaru sejak mereka di-lockdown dan mulai bekerja dari jarak jauh.
Hal ini juga didukung dengan bantuan keuangan pemerintah dan inisiatif tukar tambah yang murah hati, memungkinkan konsumen untuk membeli smartphone yang lebih baru.
Simak Video "Hati-hati! Ini Bahayanya Jika Beli iPhone Refurbished di Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(jsn/fay)