• Home
  • Berita
  • Satelit Bisa Terganggu Bahkan Mati Total Akibat Badai Matahari

Satelit Bisa Terganggu Bahkan Mati Total Akibat Badai Matahari

Redaksi
May 28, 2024
Satelit Bisa Terganggu Bahkan Mati Total Akibat Badai Matahari
Jakarta -

Satelit yang diluncurkan manusia ke orbit Bumi bisa mengalami gangguan dan degradasi karena berbagai sebab, mulai dari objek lain di orbit dan fenomena cuaca luar angkasa alami seperti badai Matahari.

"Satelit berpotensi mengalami gangguan karena kita tahu antariksa itu tidak kosong," kata Nizam Ahmad, Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam live talkshow 'Mengenal Lebih Dekat Riset Gangguan Satelit di Antariksa' di kanal YouTube BRIN, Selasa (28/5/2024).

Ia memberi gambaran, ketika memandang langit malam hari, kita hanya akan melihat Bulan dan bintang yang jaraknya jauh sekali dari Bumi. Namun jika manusia mencoba keluar Bumi, pada ketinggian 100 km - 1.000 km ada sebaran partikel berbagai energi terutama di lapisan ionosfer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di situ terjadi proses ionisasi yang menyebabkan interaksi dengan satelit itu cenderung merusak. Apalagi kalau berbicara tentang peristiwa besar seperti badai Matahari, badai magnetik. Walaupun memang itu tidak setiap waktu terjadi, tapi memang ada faktor-faktor yang mempengaruhi hal itu terjadi," jelasnya.

Nizam Ahmad, Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam live talkshow 'Mengenal Lebih Dekat Riset Gangguan Satelit di Antariksa' di kanal YouTube BRIN. Foto: Screenshot YouTube BRIN

Skala Gangguan Satelit

Nizam mengatakan gangguan satelit secara umum dapat dibedakan berdasarkan levelnya, yakni dari tingkatan ringan, sedang, hingga rusak parah.

ADVERTISEMENT

Dalam skala ringan, lanjut Nizam, ketika terjadi interaksi sebaran partikel dengan satelit, hal utama yang dirasakan adalah penurunan tegangan dan arus listrik.

"Itu nanti bisa dilihat pada data-data telemetri yang menyajikan tingkat kesehatan komponen satelit termasuk sistemnya. Dalam skala ringan, satelit masih bisa beroperasi," ujarnya.

Sedangkan dalam skala menengah atau sedang, ketika satelit mengalami gangguan dan berhenti beroperasi, ada teknik tertentu yang bisa memulihkan satelit untuk berfungsi kembali.

Terakhir, pada tingkat parah, satelit akan mati total. "Satelit mengalami kegagalan total. Katakan misalnya terjadi badai Matahari, kemudian interaksi partikel dengan satelit akan lebih intens. Interaksi ini menyebabkan satelit rusak parah dan gagal total sehingga tidak dapat beroperasi kembali," sebutnya.



Simak Video "Citra Satelit Sebelum dan Sesudah Banjir di Brasil yang Tewaskan 90 Orang"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)
back to top