• Home
  • Berita
  • Saat Ilmuwan Masukan Protein Makhluk Terkuat di Bumi ke Sel Manusia

Saat Ilmuwan Masukan Protein Makhluk Terkuat di Bumi ke Sel Manusia

Redaksi
Mar 31, 2024
Saat Ilmuwan Masukan Protein Makhluk Terkuat di Bumi ke Sel Manusia
Jakarta -

Tardigrade adalah invertebrata mikroskopis, dikenal juga dengan nama beruang air dan babi lumut. Meski ukurannya mini, makhluk ini bisa bertahan dalam kondisi yang tidak masuk akal seperti di suhu beku, tanpa oksigen, tekanan tinggi, ruang hampa udara, radiasi kosmik hingga dididihkan.

Sebuah studi baru yang dipimpin oleh para peneliti dari University of Wyoming pun mencoba memasukkan protein makhluk terkuat di Bumi ini ke sel manusia. Hasilnya, mereka menemukan bahwa ekspresi protein tardigrade dalam sel manusia mampu memperlambat metabolisme.

Tim peneliti berfokus pada protein tertentu yang disebut CAHS D. Protein ini diketahui dapat melindungi terhadap pengeringan ekstrim. Melalui berbagai metode, para peneliti menunjukkan bagaimana CAHS D berubah menjadi seperti gel ketika berada di bawah tekanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Studi ini memberikan wawasan tentang bagaimana tardigrade, dan organisme lain yang berpotensi toleran terhadap kekeringan, bertahan hidup dalam kondisi kering dengan memanfaatkan kondensasi biomolekuler," tulis para peneliti dalam makalah yang mereka terbitkan.

"Di luar toleransi terhadap stres, temuan kami memberikan jalan untuk mengejar teknologi yang berpusat pada induksi biostasis dalam sel dan bahkan seluruh organisme untuk memperlambat penuaan dan meningkatkan penyimpanan dan stabilitas," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Sudah banyak penelitian yang mengungkapkan kemampuan luar biasa tardigrade untuk bertahan hidup. Pada dasarnya, tardigrade dinilai sangat baik dalam memperlambat proses kehidupan dengan bantuan CAHS D, sebagaimana melansir Science Alert, Minggu (31/3/2024).

"Hebatnya, ketika kita memasukkan protein ini ke dalam sel manusia, mereka akan membentuk gel dan memperlambat metabolisme, sama seperti pada tardigrade," kata ahli biologi molekuler Silvia Sanchez-Martinez dari University of Wyoming.

"Ketika Anda memasukkan sel manusia yang memiliki protein ini ke dalam biostasis, mereka menjadi lebih tahan terhadap stres, sehingga memberikan beberapa kemampuan tardigrae pada sel manusia," sambungnya.

Meski begitu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memanfaatkan transfer kemampuan ini. Walau tanda-tanda awal cukup menjanjikan, masih ada pekerjaan rumah yang harus dikerjakan untuk memahaminya.

"Ketika stres hilang, gel tardigrade larut, dan sel manusia kembali ke metabolisme normal," ucap ahli biologi molekuler Thomas Boothby dari universitas yang sama. Penelitian ini telah dipublikasikan di Protein Science.



Simak Video "Chatbot AI Grok Elon Musk Bakal Hadir di X"
[Gambas:Video 20detik]
(ask/ask)
back to top