• Home
  • Berita
  • Riuh Starlink Cari Duit di Indonesia

Riuh Starlink Cari Duit di Indonesia

Redaksi
Sep 24, 2023
Riuh Starlink Cari Duit di Indonesia
Jakarta -

Kabar satelit internet Starlink akan memasuki dan berbisnis di Indonesia makin riuh dalam sepekan terakhir. Mulai dari perwakilan Starlink yang bertandang ke Indonesia hingga isu kedaulatan negara turut menyita perhatian publik.

SpaceX yang mengoperasikan Starlink seakan menjadi harapan untuk mengatasi kesenjangan akses internet di Indonesia. Berada di orbit rendah Bumi, Starlink menawarkan kecepatan internet dengan latensi rendah yang dapat mencakupi berbagai daerah, bahkan sampai pelosok.

Hanya saja sebagai perusahaan asing, Starlink tidak bisa melenggang begitu saja menghadirkan layanan akses internet secara langsung ke masyarakat Indonesia. Berikut sepekan pemberitaan terkait Starlink masuk wilayah Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perwakilan Starlink Ketemu Kominfo

Sebelumnya, Kominfo telah menerbitkan izin hak labuh Starlink kepada Telkomsat pada Juni 2022. Dalam kerjasama itu, Telkomsat hanya menjual layanan internet Starlink kepada korporasi atau secara business to business (B2B).

Kali ini, satelit internet milik Elon Musk itu ingin menyasar pasar ritel Indonesia. Bahkan, perwakilan Starlink telah menemui Kominfo untuk mengetahui lebih dalam terkait proses hingga syarat bagi perusahaan asing yang ingin berbisnis di Indonesia.

"Ada niatnya (Starlink menyediakan layanan internet ke masyarakat Indonesia) karena bisnis memungkinkan. Sudah komunikasi dengan saya juga, kemarin saja saya baru ketemu utusan dari Starlink namanya Ibu Rebecca, kita sampaikan prosesnya," ujar Dirjen PPI Kementerian Kominfo, Wayan Toni Supriyanto ditemui di DPR RI, Jakarta, Selasa (19/9).

Lebih lanjut, kata Wayan, setiap perusahaan asing yang hendak berbisnis di Indonesia, termasuk Starlink, maka mereka harus mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia.

Dipaparkan Wayan, Starlink harus mengantongi izin sebagai penyelenggara jasa internet atau internet service provider (ISP), memiliki perizinan penyelenggara jasa interkoneksi internet (Network Access Point/NAP), hingga VSAT.

"Kalau dia belum mau ngikutin ini, kita nggak akan memberikan," tegasnya.


Starlink Enggan Rekrut Pegawai Lokal

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan Starlink telah membentuk perusahaan di Indonesia dengan nama PT Starlink Services Indonesia.

Meski ada minat membuka usaha di Indonesia, Kominfo mengungkapkan bahwa Starlink ingin beroperasi layaknya aplikasi over the top (OTT), tidak berniat membuka kantor di Indonesia dan enggan merekrut pegawai lokal.

"Ya jangan. Bekerjasama dengan siapapun, tapi juga harus comply aturan yang berlaku di Indonesia," ujar Budi ditemui di Gedung Kominfo, Jakarta, Rabu (20/9).


Kominfo Tidak Akan Istimewakan Starlink

Indonesia masih memerlukan infrastruktur pendukung agar seluruh masyarakat Indonesia menikmati layanan internet tanpa terkecuali. Starlink memudahkan ketersediaan akses sampai pelosok yang mana itu jadi persoalan di hadapan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Kendati begitu, Menkominfo Budi menegaskan tidak akan memberikan 'karpet merah' kepada Starlink.

"Nggak ada, semuanya ke semua pemain kita equal treatment," tegas Budi.

Ditemui pada kesempatan yang sama, Dirjen PPI Kementerian Kominfo, Wayan Toni Supriyanto, pemerintah tidak akan memberikan izin kepada Starlink masuk ke pasar ritel jika perusahaan tersebut tidak mengikuti aturan yang berlaku.

"(Demi) menjaga level playing field sesama (pemain industri telekomunikasi) kepada semua. Kemarin yang kita sampaikan (ke perwakilan Starlink) Online Single Submission atau OSS-nya seperti ini, itu yang punya ini BKPM, regulasinya seperti ini," tutur Wayan.

Halaman berikutnya: Ancaman Kedaulatan Negara dan Starlink Target Beroperasi di RI Pada 2024 >>>


Ancaman Kedaulatan Negara

Layanan internet Starlink yang memanfaatkan low earth orbit (LEO) tak membutuhkan gateway di darat karena memanfaatkan laser Inter Satellite Link (ISL) yang berperan menjadi backbone.

Menurut pengamat telekomunikasi dari ITB, Ridwan Effendi, dalam aturan perundang-undangan yang berlaku saat ini, untuk layanan satelit di Indonesia, negara wajib memiliki kontrol terhadap gateway dan NOC.

Jika gateway dan NOC tidak berada di teritori Indonesia, kata Ridwan, negara tidak memiliki kedaulatan infrastruktur satelit tersebut. Ketika negara tak memiliki kedaulatan, kewenangan negara untuk menjalankan kewajibannya terkait lawful intercept, sebagaimana diatur dalam perundang-undangan tak dapat dilakukan.

"Indonesia sebagai negara berdaulat harusnya bisa memiliki kontrol terhadap ruang digital. Termasuk kontrol atas infrastruktur satelit telekomunikasi. Gateway harus berada di Indonesia karena itu diamanahkan di peraturan perundang-undangan. Gateway tersebut bertujuan untuk menunjukkan negara hadir dan menunjukkan kedaulatan kita sebagai bangsa Indonesia. Sehingga apapun teknologinya dan siapapun yang menjalankan layanan telekomunikasi di wilayah NKRI wajib memiliki gateway dan NOC di wilayah Indonesia," ucap Ridwan.

Terkait hal tersebut, Menkominfo Budi Arie Setiadi akan mengkaji potensi ancaman Starlink terkait kedaulatan Indonesia.

"Nah, kita masih mengkaji kemungkinan (ancaman Starlink terhadap keamanan nasional), yang pasti kita terbuka kepada siapapun yang ingin melaksanakan bisnis di Indonesia terutama dalam bentuk pelayanan-pelayanan," ujar Budi ditemui detikINET dalam acara penghargaan detikcom Awards 2023 di Jakarta, Kamis malam (21/9).


Starlink Targetkan 2024 Beroperasi di Indonesia

Seiring polemik kehadiran Starlink menyasar pasar ritel Indonesia, perusahaan tersebut menargetkan akan siap beroperasi di Indonesia mulai 2024.

Hal ini diketahui dari website Starlink. Pada peta ketersediaan Starlink di seluruh dunia, saat mengarahkan ke wilayah Indonesia, muncul informasi bahwa Starlink akan beroperasi di 2024.

Starlink disebut akan tersedia di Indonesia pada 2024. Foto: Screenshot

Begitu pula saat mencoba jajal pemesanan layanan ke Starlink dengan menyertakan alamat, muncul informasi serupa.

"Starlink menargetkan layanan di wilayah Anda mulai tahun 2024. Ketersediannya tergantung pada persetujuan peraturan. Dalam setiap wilayah cakupan, pesanan dipenuhi berdasarkan siapa yang datang lebih dulu dilayani," tulis Starlink.

Starlink sudah membuka pemesanan layanan untuk masyarakat Indonesia. Foto: Screenshot

(agt/fay)
back to top