Review Kamera Nikon Z6 III, Cocok Untuk Foto Subjek Bergerak Cepat
Nikon Z6 III adalah kamera mirrorless full frame pertama dengan teknologi "partial stacked sensor" beresolusi 24MP. Teknologi ini pertama kali digunakan di kamera ini untuk mempercepat kinerja kamera untuk foto dan video dibandingkan dengan kamera dengan image sensor biasa. Z 6III ini menggunakan processor generasi terkini, EXPEED 7.
Processor ini 10x lebih cepat daripada generasi sebelumnya misalnya Z6 II, Z7 II, dan Z5. Oleh sebab itu, kamera Z6 III ini lebih baik kinerjanya dalam hal kinerja foto berturut-turut, pemrosesan gambar yang rumit, videografi, sistem autofokus, efisiensi baterai dan lain-lain. Berkat sensor dan processor baru ini, Nikon Z6III memiliki peningkatan yang signifikan dibandingkan Z6 II.
Desain & Ergonomi
Kesan pertama saat menggenggamnya pertama kali, saya merasa ukuran kamera dan genggamannya pas, tidak terlalu besar, dan tidak terlalu ringan. Tata letak tombol-tombol dan dial depan dan belakang mudah dijangkau. Mengoperasikan kamera ini dengan tangan kanan sudah bisa akses ke sebagian besar tombol-tombol penting.
Hanya dua tombol drive mode dan trash bin yang terletak di bagian kiri atas. Berat kamera ini 760gram dengan baterai dan memory card, sedikit lebih berat dari kamera DSLR Nikon D610 atau D750 yang sekitar 800-an gram.
Review Jamera Nikon Z6 III. Foto: Dok. Enche Tjin |
Di bagian atas kamera, ada mode dial dengan tiga user setting, ada layar LCD screen kecil yang berisi informasi penting tentang setting kamera dan status baterai. Di bagian atas juga ada tuas ON OFF itu di tombol shutter sehingga dengan jari telunjuk sudah bisa nyalain kamera dan langsung memotret.
Di bagian belakang, ada banyak tombol, ada tuas untuk ganti mode foto-video yang menandakan kamera ini kamera hybrid, baik untuk foto dan video. Ada multi selector button/ joystick yang bisa 8 arah, joystick ini memudahkan untuk ganti area fokus, navigasi menu, dan kalau ditekan fungsinya sama dengan AEL/auto exposure lock.
Di bawahnya ada tombol empat arah , menu, playback, dan perbesaran. Tata letak seperti ini mirip dengan kamera-kamera Nikon Z. Jadi fotografer yang upgrade dari kamera Nikon Z generasi awal akan cepat bisa beradaptasi dengan Z6 III ini.
Review Kamera Nikon Z6 III. Foto: Dok. Enche Tjin |
Berbeda dengan Z9 dan Z8, Nikon Z6 III kini punya layar yg diputar ke samping dan ke segala arah. Kamera ini punya dua slot, memory card CF Express termasuk kartu XQD dan SD Card. Untuk konektivitas, terdapat beberapa port, seperti full HDMI, usb-c, cable remote, dan port audio Di bagian bawah ada tempat baterai, baterai yang digunakan bertipe EN EL 15 C, berkapasitas 2280 mah.sama dengan kamera Nikon Z sebelumnya.
Jendela bidik Nikon Z6 III sangat spesial karena resolusinya paling tinggi di jajaran kamera Nikon Z saat ini yaitu, 5 juta titik, dan brightness-nya 4000 nits dengan refresh rate 120fps, sangat tinggi dan membantu saat mengoperasikan kamera di kondisi cahaya yang terang, sebagai tambahan jendela bidik Z6 III ini blackout free saat memotret berturut-turut dan gamut warnanya sangat luas, DCI-P3, atau mirip dengan Adobe RGB. Kualitas jendela bidik Z6 III melebihi Nikon Z8 dan Z9 yang sekitar 3.69 juta titik.
Kualitas gambar
Secara umum, dari menggunakan Nikon Z6 III selama beberapa hari, saya melihat kualitas foto-nya tajam, warnanya pekat/rich dan konsistensi kualitas gambar dari Nikon Z yang satu ke yang lain sangat baik.
Dengan processor dan image sensor baru, kualitas video juga meningkat, lebih minim rolling shutter dan juga fps nya bisa tinggi, 6K 60p, 4K 60p tanpa crop, 4K 120p 1.5x crop dan FHD 240p crop-nya hanya 5%.
Dalam pilihan kualitas video, kita juga bisa memilih format RAW, ada dua pilihan yaitu Apple Pro Res RAW dan Nikon RAW. Bagi yang bekerja di di industri video/sinematografi akan sangat berguna untuk produksi dengan multi kamera.
Penggunaan partial stacked image sensor ini memang kinerjanya tinggi dengan buffer yang lapang, tapi kualitas gambar, tepatnya, dynamic range di ISO rendah, dibawah ISO 800 kalah tipis dari sensor 24MP biasa yang ada di kamera Nikon Z6 II dan Nikon Z f. Setelah ISO 800, dynamic range-nya sama.
Konsekuensinya, saat kita mencoba menerangkan bagian yang gelap dalam foto/video, akan muncul lebih banyak noise/artefact daripada kamera Nikon Z yang menggunakan image sensor standar.
Review Kamera Nikon Z6 III. Foto: Dok. Enche Tjin |
Review Kamera Nikon Z6 III. Foto: Dok. Enche Tjin |
Review Kamera Nikon Z6 III. Foto: Dok. Enche Tjin |
Review Kamera Nikon Z6 III. Foto: Dok. Enche Tjin |
Review Kamera Nikon Z6 III. Foto: Dok. Enche Tjin |
Soal kinerja kamera pada dasarnya akan sangat memuaskan para profesional atau enthusiasts. Foto berturut-turutnya sangat cepat, mencapai 20 RAW per detik. Tentunya kecepatannya bisa diatur sesuai kebutuhan.
Kinerja kamera dalam mendeteksi berbagai subjek fotografi dengan cepat. Soal akurasi fokusnya sendiri tergantung beberapa faktor: Pertama: Kadang-kadang kamera bisa gagal mendeteksi fokus, misalnya jika wajah tidak begitu jelas, misalnya subjek foto sedang nunduk, sebagian wajah terhalang, atau bergerak dengan cepat. Yang kedua kalau motor fokus lensa tidak bisa bergerak secepat yang seharusnya, sehingga saat momennya sudah saatnya menjepret, dan kalau fokus belum tercapai, subjek foto akan blur.
Kamera bisa mendeteksi wajah meskipun subjek masih sangat jauh atau kondisi sangat gelap. Asalkan wajah mencakupi 3% dari layar, maka kamera sudah mulai mendeteksi dan akan mengkotak-kan wajah dan kita bisa mulai memotret.
Review Kamera Nikon Z6 III. Foto: Dok. Enche Tjin |
Review Kamera Nikon Z6 III. Foto: Dok. Enche Tjin |
Review Kamera Nikon Z6 III. Foto: Dok. Enche Tjin |
Review Kamera Nikon Z6 III. Foto: Dok. Enche Tjin |
Review Kamera Nikon Z6 III. Foto: Dok. Enche Tjin |
Jadi untuk memanfaatkan kamera ini semaksimal mungkin, dibutuhkan lensa yang cepat motor fokusnya, lensa 24-120mm f/4 adalah paket lensa yang baik. Lensa lainnya yang cocok antara lain lensa 24-70mm f/2.8 dan 70-200mm f/2.8. Lensa-lensa super telefoto kebanyakan motor fokusnya juga cepat, karena dirancang untuk foto subjek bergerak cepat seperti olahraga dan satwa, lensa-lensa tersebut cocok buat Z6 III ini.
Kinerja stabilizer di body juga ditingkatkan ke 8 stop. Untuk fotografi di kondisi gelap jelas membantu. Untuk video, ada mode stabilizer SPT (Sport), saat digunakan untuk panning, kualitas videonya terlihat stabil.
Namun kadang-kadang kalau saya melakukan gerakan pan agak cepat, stabilizer kamera sepertinya sedikit melawan untuk mempertahankan komposisi dan itu membuat videonya terkesan agak patah-patah. Tapi kalau handling kameranya tidak banyak bergerak, atau bergerak pelan, maka video akan terlihat sangat stabil.
Beberapa Fitur Unik Nikon Z6 III
Ada beberapa fitur yang baru dan menarik yaitu jendela bidik Nikon Z6 III ini resolusinya paling tinggi saat ini, 5 juta titik, melebihi Z8 dan Z9 yang lebih mahal, dan brightness-nya 4000 nits, sangat tinggi dan gamut warna-nya sangat luas, DCI-P3, atau mirip dengan Adobe RGB. Jadi menggunakan jendela bidik sangat menyenangkan terutama di kondisi cahaya yang terlalu terang.
Kamera ini punya mechanical shutter, jadi fotografer tidak perlu khawatir soal banding saat memotret di bawah cahaya buatan dan untuk flash photography, flash sync Z6 III ini 1/200 detik, dan saat menggunakan electronic shutter 1/60 detik. Lebih cepat daripada Z f yang hanya sekitar 1/20 detik.
Buffer kamera juga sangat lapang, asal menggunakan kartu CFExpress type B atau SD Card UHS II yang cepat, Z6 III ini bisa memotret lebih dari 1000 foto berturut-turut dalam kecepatan 20 fps dengan file RAW.
Satu lagi yang mungkin keren buat foto burung adalah Pre dan post release capture. Fitur ini membantu untuk memotret subjek yang gak bisa diprediksi, seperti burung yang akan terbang. Saat menekan setengah tombol shutter, kamera akan terus menerus mengambil foto dan menyimpannya dalam buffer, setelah kita menekan tombol penuh, gambar-gambar akan terekam antara 0.3-1 detik sebelumnya dan selama kita tetap menekan penuh shutter, kamera akan terus mengambil gambar post capture. Ada batasan jumlah foto maksimumnya, kurang lebih 4-6 detik tergantung setting fpsnya.
Fitur ini sudah ada di beberapa merk kamera lain, tapi di Nikon baru tersedia di kamera-kamera dengan processor Expeed 7 seperti Nikon Z6 III, Z8, Z9 dan Z f. Durasi maksimal masing-masing kamera berbeda. Tapi semuanya hanya bisa merekam file JPG, tapi kelebihannya adalah kinerja kamera lebih cepat prosesnya dan pulih kembali untuk mulai memotret lagi.
Review Kamera Nikon Z6 III. Foto: Dok. Enche Tjin |
Review Kamera Nikon Z6 III.. Foto: Dok. Enche Tjin |
Review Kamera Nikon Z6 III. Foto: Dok. Enche Tjin |
Nikon Z6 III Cocok untuk siapa?
Nikon Z6 III cocok buat foto-foto subjek bergerak cepat, baik di kondisi terang atau kondisi kurang cahaya. Fotografer Liputan, dokumentasi, kegiatan olahraga, videografi, sinematografi cocok menggunakan Nikon Z6 III. Yang kurang cocok adalah fotografer yang membutuhkan resolusi dan dynamic range tinggi seperti fotografer landscape, arsitektur atau komersial. Untuk kebutuhan itu, kamera Nikon beresolusi tinggi seperti kamera Nikon Z7 II, Z8 atau Z9 akan lebih cocok.
Nikon Z6 III sudah tersedia di Indonesia dengan harga Rp45.699.000 dengan bonus baterai ekstra, dan produk kalibrasi monitor dan warna dari DataColor dengan nilai Rp5.4 juta untuk yang memesan kamera ini pada masa pre-order.
Spesifikasi utama Nikon Z6 III
- 24.5MP Partially-Stacked CMOS Sensor
- EXPEED 7 Image Processor
- 6K 60p N-RAW, 6K 30p ProRes RAW
- 4K 120p, Full HD 240p Slow Motion Video
- Up to 20 fps Raw, 60 fps JPEG Shooting
- Blackout-Free, 5760k-Dot EVF
- 493-Point AF, AI-Based Subject Detection
- 3.2" 4-Axis Tilting Touchscreen LCD
- CFexpress Type B & SD Memory Card Slots
- Camera-to-Cloud Direct Connectivity
Menakar Peluang Bisnis Karikatur di Bali di Tengah Gempuran AI
Menakar Peluang Bisnis Karikatur di Bali di Tengah Gempuran AI
(jsn/jsn)