• Home
  • Berita
  • Putaran Black Hole Vs Kecepatan Cahaya, Mana Lebih Cepat?

Putaran Black Hole Vs Kecepatan Cahaya, Mana Lebih Cepat?

Redaksi
Dec 05, 2024
Putaran Black Hole Vs Kecepatan Cahaya, Mana Lebih Cepat?
Daftar Isi
  • Kecepatan Putaran Black Hole
  • Sekilas tentang Black Hole Supermasif
Jakarta -

Para astronom telah mengukur kecepatan supermassive black hole. Lubang hitam tersebut memiliki jarak satu miliar tahun cahaya dari Bumi.

Penelitian baru menawarkan cara baru mengukurnya berdasarkan efek lubang hitam, yang berputar pada struktur ruang dan waktu. Ini mengungkap seberapa cepat lubang hitam itu berputar pada porosnya.

Sebuah tim yang dipimpin oleh ahli Astrofisika Dheeraj Pasham dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), mengatakan bahwa putaran di porosnya tercipta dari piringan material bintang yang berputar dan bergoyang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini menjadi pertama kalinya para ilmuwan mampu menghitung kecepatan black hole supermasif dari cakram akresi yang bergoyang. Dengan begitu, kecepatan objek paling aneh dan paling padat di Alam Semesta itu pun bisa terungkap.

Kecepatan Putaran Black Hole

Dikutip dari Sciencealert, Kamis (5/12/2024), menurut analisa para peneliti kecepatan putar lubang hitam itu kurang dari 25% kecepatan cahaya. Kecepatan tersebut diketahui cukup lambat untuk sekelas black hole.

"Dengan mempelajari beberapa sistem dalam beberapa tahun mendatang dengan metode ini, para astronom bisa memperkirakan distribusi keseluruhan putaran black hole dan memahami pertanyaan lama mengenai bagaimana mereka berevolusi seiring waktu." ujar Pasham.

ADVERTISEMENT
Ilustrasi lubang hitam (black hole). Foto: dok. European Space Agency (ESA).

Sekilas tentang Black Hole Supermasif

Lubang hitam supermasif merupakan objek luar angkasa raksasa yang mengintai pusat galaksi. Massa lubang hitam ini jutaan hingga miliaran kali lipat dari massa Matahari.

Kehadirannya telah menjadi pusat gravitasi yang mengikat dan menyatukan galaksi-galaksi. Objek masif ini juga berperan besar dalam evolusi yang terjadi di Alam Semesta.

Namun, perilakunya tidak bisa ditebak bisa sangat aktif atau diam saja. Ia juga bisa melesat melintasi ruang-waktu dengan beberapa semburan cahaya paling terang yang dihasilkan di Alam Semesta.

Kepadatannya sangat tinggi, sehingga jika ingin melepaskan diri dari cengkeraman gravitasinya harus punya kecepatan melebihi kecepatan cahaya.

Dilansir Live Science, Saat lubang hitam supermasif berputar, mereka menyeret dan struktur ruang waktu (kesatuan ruang dan waktu 4 dimensi).

Efek ini disebut dengan "Lense-Thirring" atau "frame-dragging". Artinya, tidak ada yang diam di tepi lubang hitam supermasif yang berputar. Efek tersebut turut menyebabkan "goyangan" jangka pendek pada cakram akresi lubang hitam yang baru terbentuk.



Video: Eksperimen Kru Shenzhou-19 dalam Misi 6 Bulan di Luar Angkasa

Video: Eksperimen Kru Shenzhou-19 dalam Misi 6 Bulan di Luar Angkasa


(khq/fds)
back to top