Profil dan Biodata Elon Musk, Bakat di Dunia Teknologi Terlihat sejak Kecil

JAKARTA, arenagadget.id - Nama Elon Musk sudah tidak asing lagi di industri teknologi. Miliarder ini dikenal karena menahkodai SpaceX dan Tesla. Simak profil dan biodata Elon Musk jika belum mengetahuinya.
Kesukseskan Elon Musk tentunya tidak di dapat dengan mudah. Diperlukan kerja keras agar bisa berada di posisi seperti sekarang ini. Di balik kesuksesannya, Musk juga acap kali diterpa masalah.
Belakang ini, Musk sedang berseteru dengan Twitter di meja hukum yang kian memanas. Terlepas dari itu, kesuksesan Musk perlu diacungi jempol. Simak perjalanan hidupnya di sini hingga bisa menjadi bos SpaceX dan Tesla.
Dikutip dari Britannica, Musk lahir dari ayah Afrika Selatan dan ibu Kanada. Sejak kecil, Musk sudah menunjukkan bakat awal untuk komputer dan kewirausahaan.
Pada usai 12, Musk membuat video game dan menjualnya ke majalah komputer. Pada 1988, setelah mendapatkan paspor Kanada, Musk meninggalkan Afrika Selatan karena dia tidak mau mendukung apertheid melalui wajib militer. Dia juga ingin mencari peluang ekonomi yang lebih besar di Amerika Serikat (AS).
PayPal dan SpaceX
Musk kuliah di Queen's University di Kingston, Ontario, dan pada 1992 dia pindah ke University of Pennsylvania, Philadelphia, di mana dia menerima gelar sarjana dalam bidang fisika dan ekonomi pada 1997.
Musk mendaftar di sekolah pascasarjana dalam bidang fisika di Stanford University di California. Tapi dia pergi setelah dua hari karena merasa Internet memiliki potensi yang jauh lebih besar untuk mengubah masyarakat daripada bekerja di bidang fisika. Pada 1995 dia mendirikan Zip2, sebuah perusahaan yang menyediakan peta dan direktori bisnis untuk surat kabar online. Pada 1999 Zip2 dibeli oleh produsen komputer Compaq seharga 307 juta dolar AS.
Musk kemudian mendirikan perusahaan jasa keuangan online, X.com, yang kemudian menjadi PayPal, yang mengkhususkan diri dalam mentransfer uang secara online. eBay membeli PayPal pada 2002 seharga 1,5 miliar dolar AS.
Di samping itu, Musk sudah lama yakin agar kehidupan dapat bertahan, umat manusia harus menjadi spesies multiplanet. Namun, dia tidak puas dengan biaya besar peluncur roket.
Pada 2002 dia mendirikan Space Exploration Technologies (SpaceX) untuk membuat roket yang lebih terjangkau. Dua roket pertamanya adalah Falcon 1 (pertama kali diluncurkan pada 2006) dan Falcon 9 yang lebih besar (pertama kali diluncurkan pada 2010), yang dirancang dengan biaya jauh lebih murah daripada roket pesaing.
Roket ketiga, Falcon Heavy dirancang untuk membawa 117.000 pon (53.000 kg) ke orbit, hampir dua kali lipat dari pesaing terbesarnya, Delta IV Heavy dari Perusahaan Boeing, dengan biaya sepertiga.
SpaceX telah mengumumkan penerus Falcon 9 dan Falcon Heavy yakni sistem Super Heavy–Starship. Tahap pertama Super Heavy akan mampu mengangkat 100.000 kg (220.000 pon) ke orbit rendah Bumi. Payload akan menjadi Starship, pesawat ruang angkasa yang dirancang untuk menyediakan transportasi cepat antara kota-kota di Bumi dan membangun pangkalan di Bulan dan Mars.
SpaceX juga mengembangkan pesawat luar angkasa Dragon, yang membawa pasokan ke International Space Station (ISS). Dragon dapat membawa sebanyak tujuh astronot, dan memiliki penerbangan berawak yang membawa astronot Doug Hurley dan Robert Behnken ke ISS pada tahun 2020. Penerbangan uji pertama sistem Super Heavy–Starship diluncurkan pada tahun 2020. Selain menjadi CEO SpaceX , Musk juga kepala desainer dalam membangun roket Falcon, Dragon, dan Starship.
Tesla Musk telah lama tertarik pada kemungkinan mobil listrik. Pada 2004 dia menjadi salah satu penyandang dana utama Tesla Motors (kemudian berganti nama menjadi Tesla), sebuah perusahaan mobil listrik yang didirikan oleh pengusaha Martin Eberhard dan Marc Tarpenning.
Pada 2006 Tesla memperkenalkan mobil pertamanya, Roadster, yang dapat menempuh jarak 245 mil (394 km) dengan sekali pengisian daya. Tidak seperti kebanyakan kendaraan listrik sebelumnya, Roadster adalah mobil sport yang dapat melaju dari 0 hingga 60 mil (97 km) per jam dalam waktu kurang dari empat detik.
Pada 2010 penawaran umum perdana perusahaan mengumpulkan sekitar 226 juta dolar AS. Dua tahun kemudian Tesla memperkenalkan sedan Model S, yang diakui oleh para kritikus otomotif karena kinerja dan desainnya.
Perusahaan mendapat pujian lebih lanjut untuk SUV mewah Model X-nya, yang dipasarkan pada 2015. Model 3, kendaraan yang lebih murah, mulai diproduksi pada 2017 dan menjadi mobil listrik terlaris sepanjang masa.