PM Jepang Makan Sashimi Fukushima, Buktikan Aman dari Nuklir
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, memakan sashimi yang terbuat dari ikan yang ditangkap di lepas pantai Fukushima. Hal ini dilakukannya secara terbuka untuk menunjukkan kepada publik bahwa ikan dari perairan sekitar lepas pantai Fukushima aman dikonsumsi.
Meskipun muncul kontroversi terkait mengenai pelepasan air dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima yang telah diolah, tidak terkecuali dari para nelayan di wilayah tersebut, hal ini dianggap aman oleh para ahli.
Dikutip dari IFL Science, Kishida dan tiga menteri kabinetnya makan makanan laut yang ditangkap di lepas pantai Fukushima pada hari Rabu (30/8), termasuk ikan flounder, gurita, dan seabass.
Jepang mulai melepaskan air radioaktif yang telah diolah dari PLTN Fukushima Daiichi pada Kamis (24/8), lebih dari 12 tahun sejak gempa 9,0 Magnitudo di lepas pantai Pulau Honshu, Jepang, menyebabkan kehancuran di fasilitas tersebut.
Setelah terjadi kebocoran, reaktor didinginkan menggunakan air, sehingga menghasilkan 1,3 juta ton air terkontaminasi nuklir yang kemudian disegel di lokasi. Air ini telah diolah menggunakan Advanced Liquid Processing System (ALPS) yang menghilangkan radioaktivitas ini melalui serangkaian reaksi kimia.
Pada akhir proses ini, sebagian besar kontaminasi dihilangkan. Meski demikian, proses tersebut tidak dapat menghilangkan tritium, sebuah isotop radioaktif hidrogen, dari air, karena saat ini, teknologi tersebut tidak dapat menghilangkan tritium dalam konsentrasi rendah dari perairan yang luas. Hal inilah yang membuat masyarakat khawatir.
Namun, untuk diketahui bahwa Tritium juga terdapat secara alami di atmosfer dan hujan, dan terdapat dalam jumlah yang lebih tinggi di Samudera Pasifik dibandingkan konsentrasinya di air limbah Fukushima.
Simak Video "Jepang Buang Limbah Nuklir, Warga Fukushima: Pemerintah Ingkar Janji"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)
