Penampakan Balon Mata-mata China dari Angkasa

Departemen Pertahanan Amerika Serikat nmerilis foto yang diambil oleh pilot pesawat mata-mata U-2 yang menunjukkan perspektif dari dalam kokpit dan bagian atas balon mata-mata China yang ditembak jatuh belum lama ini.
Pesawat mata-mata U-2 dikerahkan di atas balon China berulang kali saat bergerak melintasi negara dan hingga akhirnya ditembak jatuh di atas Samudra Atlantik. Pejabat Departemen Luar Negeri mengklaim balon tersebut mampu melakukan operasi pengumpulan sinyal intelijen.
China awalnya mengaku balon itu adalah balon cuaca. Namun kemudian mereka mengubah narasi bahwa balon tersebut adalah pesawat penelitian sipil.
Kemampuan objek terbang untuk mengubah arah secara mencolok membuat banyak orang mempertanyakan klaim tersebut. Pejabat pemerintah akhirnya memutuskan untuk tidak menembak jatuh balon saat terbang di atas Amerika Serikat karena khawatir hal itu dapat menyebabkan kerusakan pada properti milik warga. Karenanya mereka menunggu untuk menembak jatuh sampai di atas lautan.
U-2 merupakan pesawat pengintai yang memiliki satu kursi dan satu mesin dan mampu memberikan sinyal, citra, dan pengukuran elektronik. Desainnya yang mirip pesawat layang, U-2 juga membawa muatan intelijen sinyal. Pesawat ini beroperasi sejak 1955.
"Semua produk intelijen kecuali wet film dapat ditransmisikan hampir secara real-time di mana saja di dunia melalui tautan data udara-ke-darat atau udara-ke-satelit, dengan cepat memberikan informasi penting kepada komandan kombatan," jelas pihak Angkatan Udara Amerika Serikat.
"Secara rutin diterbangkan di ketinggian lebih dari 70.000 kaki, pilot U-2 harus mengenakan setelan tekanan penuh yang serupa dengan yang dikenakan oleh astronot."
Setelah jet tempur menembak jatuh balon yang diduga alat mata-mata China, pihak militer Amerika Serikat telah menemukan puing-puingnya. Isinya begitu mengejutkan.
"Kru telah dapat mengambil kembali sisa-sisa signifikan dari situs jatuhnya (balon mata-mata China itu), termasuk semua kepingan sensor dan elektronik penting serta bagian besar dari strukturnya," demikian pernyataan dari Komando Utara militer AS.
Kemudian ada panel surya yang cukup besar untuk menghasilkan daya yang diperlukan untuk mengoperasikan beberapa sensor pengumpulan intelijen aktif. Peralatan itu tidak konsisten dengan apa yang terdapat di balon cuaca seperti yang diklaim China.
Untuk diketahui balon mata-mata China terbang di atas di Charlotte NC, Amerika Serikat pada 04 Februari 2023. Pentagon mengumumkan sebelumnya bahwa mereka sedang melacak balon pengintai China yang dicurigai perangkat mata-mata. Balon ini kemudian ditembak jatuh di area lepas pantai Carolina Selatan.
Pejabat intelijen AS percaya balon mata-mata China itu merupakan bagian program pengawasan besar-besaran yang dijalankan militer China, menurut sumber yang mengetahui informasi tersebut.
"Balon ini sengaja dirancang untuk operasi pengintaian yang biasanya diarahkan oleh militer," ujar juru bicara AS.